Malang Raya

DPRD Kabupaten Malang Bakal Gelar Rapat Kerja Cari Solusi Cegah Jebloknya Kualitas Pendidikan Dasar

Berkutatnya kualitas pendidikan tingkat dasar atau Sekolah Dasar di Kabupaten Malang selalu pada posisi 10 besar terendah di Jawa Timu

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: Adrianus Adhi
IST
Ilustrasi 

Memang, diakui Hadi Mustofa, banyak persoalan yang harus dilakukan perbaikan pada jenjang pendidikan SD.

Termasuk kualitas guru pengajar di Sekolah di Kabupaten Malang yang hampir 50 persen dari jumlah guru merupakan GTT (guru tidak tetap).

Hal itu sedikit banyak membawa pengaruh pada mutu pendidikan. Disamping itu, minimnya materi pendidikan lokal di SD juga menjadi persoalan tersendiri.

Seperti pendidikan budaya kedaerahan dan budi pekerti, belajar sholat lima waktu, belajar Agama, belajar membaca kitab suci Al-Quran dan sebagainya. Padahal, dari muatan pendidikan lokal tersebut akan bisa berdampak pada mutu pendidikan di SD.

"Maka dari itu, perbaikan kualitas pendidikan tingkat dasar sebaiknya dilaksanakan dan diiringi pendidikan lokal, serta terus adanya kualitas guru pengajar di sekolah," ucap Hadi Mustofa.

Sebelumnya diketahui, masih minimnya alokasi anggaran langsung untuk pendidikan di Kabupaten Malang disorot Malang Corruption Watch (MCW).

Nilai anggaran langsung untuk pendidikan terutama tingkat Sekolah Dasar yang masih minim menjadikan mutu pendidikan di Kabupaten Malang selalu berada pada posisi sepuluh besar dari bawah di Jawa Timur.

Koordinator Badan Pekerja Malang Corruption Watch (MCW), Fakhruddin mengatakan, dari data yang diperoleh MCW diketahui nilai total APBD Kabupaten Malang tahun 2018 mencapai sekitar Rp 3,9 triliun.

Dari total nilai APBD tersebut, alokasi anggaran pada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang mencapai sebesar Rp 1,2 triliun.

Namun, anggaran sebesar Rp 1 triliun digunakan untuk belanja tidak langsung seperti memenuhi hak gaji guru dan sebagainya.

Sedangkan dana belanja langsung seperti untuk peningkatan mutu pendidikan SD dan SMP hanya sekitar Rp 238 miliar.

Di mana khusus untuk pendidikan tingkat SD hanya mendapatkan Rp 23,1 miliar untuk peningkatan mutu dan Rp 2,2 miliar untuk pengembangan implementasi kurikulum SD, serta anggaran untuk Pengembangan dan Pembinaan Minat Bakat dan Kreativitas Siswa SD sebesar Rp 774 juta.

"Bagi MCW atau masyarakat awam pasti akan memiliki pertanyaan sama. Ada apa dengan pendidikan dasar di Kabupaten Malang, meski digelontor anggaran besar tetapi tidak diiringi peningkatan mutu pendidikan," tutur Fachrudin

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved