Malang Raya
Ortu Korban Penculikan di Pakisaji Malang Berusaha Lupakan Kejadian, Tapi Masih Sakit Hati
Suasana rumah korban penculikan LBM di Pakisaji, Kabupaten Malang, kembali ceria seperti sedia kala.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, PAKISAJI - Suasana rumah korban penculikan LBM di Pakisaji, Kabupaten Malang, kembali ceria seperti sedia kala.
Akhirnya bocah laki-laki yang merupakan siswa salah satu Madrasah Ibtidaiyah di Pakisaji ini kembali ke pelukan keluarga.
Jajaran Polres Malang sempat memberikan dukungan moril kepada psikis korban dengan menyambangi langsung ke rumah LBM yang berlokasi di salah satu perumahan di Pakisaji, Kabupaten Malang, Senin (24/9/2018).
Ibu korban, F mengaku senang anaknya bisa kembali, sembari duduk santai di depan televisi ia mencoba menceritakan isi hatinya.
Baca: Guru di Malang Mengajak Siswanya Kemah, Pengakuannya : Hanya Saya Peluk Biar Tidak Dingin
Baca: Guru Madrasah Ibtidaiyah di Malang Ajak Murid Kemah lalu Peluk-peluk dan Selanjutnya. . .
F menuturkan, selama ini pelaku penculikan Sobirin memang kenal dekat dengan LBM. Kedekatan keduanya bermula sekitar dua tahun lalu, tepatnya saat korban duduk di bangku kelas dua sekolah dasar.
Putra pertama F itu dikenal gemar bermain musik. Beberapa alat musik memang bisa dimainkan oleh LBM.
Ketrampilan tersebut didapatkan putra sulungnya berkat belajar dan membentuk grup band yang digawangi oleh pelaku sejak dua tahun lalu.
Sayangnya, ketrampilan tersebut membuat siswa kelas IV sekolah dasar (SD) ini, menjadi jarang belajar dan lebih memilih bermain musik.
Akhirnya pada malam tahun baru 2018 lalu, keluarga menegur bocah sembilan tahun itu, serta melarangnya bermain musik lagi.
Puncaknya, kejadian memilukan menimpa putra F. Ia sakit hati karena perilaku gurunya itu berpengaruh pada proses tumbuh kembang putranya.
Baca: Kondisi Terkini Korban Penculikan di Pakisaji Malang, Sudah Ceria Hingga Semangat Sekolah
Baca: Pulihkan Kondisi Psikis Korban Penculikan, Polres Malang Sambangi Rumah Korban dan Berikan Ini
Baca: Kisah Pilu di Balik Kasus Dugaan Penculikan Murid MI Pakisaji, Kabupaten Malang
"Pas kembali ke rumah setelah diculik, anak saya sering mengigau, dia sering bilang, aku anak ayah anak ibu, ibu di mana? Ayah di mana? Saya gak lihat ibu. Dia bilang gitu katanya gak nyaman pas tidur sama gurunya," beber ibu korban.
"Dari benak saya sendiri merasakan kejadian yang menimpa anak saya, masih terluka, ibarat luka yang masih belum sembuh terobari. Tapi syukurnya anak saya kembali ceria," sambungnya.
F sangat bersyukur, putranya dapat kembali ceria bahkan sangat semangat untuk kembali ke sekolah. Ia menambahkan anaknya tersebut tidak sabar untuk dapat kembali bersepeda dengan teman-temannya.
Bahkan putranya menuturkan, bahwasanya LBM ingin menjadi polisi karena sudah menjadi kuat sehabis mendaki lembah ketika dirinya diculik oleh gurunya di sebuah lembah perkemahan di daerah Poncokusumo, Kabupaten Malang.
"Anak saya semangat sekali pergi ke sekolah, dia gak sabar main sepeda sama temen-temennya. Kemudian di ingin kedepan menjadi seorang polisi karena kuat mendaki lembah," pungkasnya.