Malang Raya

Puluhan Warga Ke Dindik Protes PPDB Masalah Jarak Yang Tidak Akurat

Lebih dari 100 warga yang merupakan orangtua pendaftar PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) jalur zonasi mendatangi Dinas Pendidikan Kota Malang

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Warga yang mengadu ke Dindik Kota Malang mengenai PPDB zonasi terkait jarak rumah-sekolah yang tidak akurat. Sehingga tergeser dari SMPN yang diinginkan, Rabu (22/5/2019). 

Padahal jarak rumahnya sangat dekat dengan SMPN 10. Rupiatin, Rika juga ibu-ibu dari walimurid siswa SDN Bumiayu 3 yang bermasalah sudah mengurus sejak hari pertama.

Tapi ternyata tidak ada koreksi jarak sehingga anak mereka sudah terlempar jauh.

“Hari pertama sudah protes karena data tidak valid dan bukan jarak rumah saya,” jawab Rupiatin.

Sedang Rika menyatakan, alamat rumahnya sebenarnya ada nomer rumahnya, nomer 7.

Tapi di KK tidak dicantumkan. Sehingga ia menduga mungkin itu juga ada koneksinya.

“Sejak lama nomer rumah saya 7. Tapi di KK gak ada,” jawabnya.

Mereka ingin anak mereka bisa masuk SMPN.

“Belum ada bayangan jika ke SMP swasta,” jawab Rika.

Hal sama juga dirasakan Yuli, warga JL Simpang Sukun. Ia mendapat nomer antrean 75 untuk mengadu di Dindik perihal jarak rumah sekolah yang tidak valid.

“Rumah saya dekat SMPN 19. Tapi karena tidak valid jaraknya, maka sudah tergeser,” jawab Yuli.

Posisi terakhir anakknya di urutan 167. Hal sama juga dilakukan Dian yang mendapat nomer urut antrean 74.

Rumahnya juga di Jl Simpang Sukun. Akurasi jarak dipertanyakan karena lebih dari 4000 m.

Padahal jarak rumah ke SMPN 9 jika pakai google map hanya 900 meter. Anaknya ingin di SMPN 9.

“Sudah protes tapi datanya tetap saja,” kata Dian.

Yuli dan Dian akhirnya ke Dindik Kota Malang. Jika melihat kertas data pendaftaran, alamat Jl Simpang Sukun tanpa nomer rumah. Hanya ada RT/RW.

Urutan anaknya juga sudah merosot jauh karena jarak tidak valid itu.

“Kalau begini mending PPDB pakai dasar nilau ujian sekolah,” sarannya.

Ia merasa dengan memakai nilai lebih fair daripada jarak rumah-sekolah.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved