Malang Raya

10 Bukti Baru Mutilasi Oleh Sugeng di Pasar Besar Kota Malang Setelah Reka Ulang Adegan Dilakukan

10 bukti baru mutilasi oleh Sugeng di Pasar Besar Kota Malang setelah reka ulang adegan dilakukan, seperti ini cara sadis pelaku memutilasi korban.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Suryamalang.com
10 Bukti Baru Mutilasi Oleh Sugeng di Pasar Besar Kota Malang Setelah Reka Ulang Adegan Dilakukan 

2. Misteri meninggalnya korban 

Sugeng Angga, tersangka pembunuhan sadis di Pasar Besar Kota Malang saat dibawa polisi. Kanan: Lokasi temuan potongan tubuh Sugeng Angga. Insert: sketsa korban mutilasi
Sugeng Angga, tersangka pembunuhan sadis di Pasar Besar Kota Malang saat dibawa polisi. Kanan: Lokasi temuan potongan tubuh Sugeng Angga. Insert: sketsa korban mutilasi (SURYA.co.id/Hayu Yudha Prabowo)

Pernyataan yang berubah dari Sugeng dari pelaku mutilasi menjadi pelaku pembunuhan hingga kini menyisakan misteri.

Misteri tersebut tergambar dari hasil otopsi korban yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian. 

Polda Jatim telah mengumumukan hasil otopsi dan dengan tegas menyebut wanita yang ditemukan termutilasi menjadi enam bagian di eks Gedung Matahari Departemen Store Pasar Besar, Malang, Selasa (14/5/2019) kemarin, bukanlah korban pembunuhan.

Hasil diidentifikasi Dokter Forensik Polda Jatim mendapati penyebab korban meninggal adalah akibat sakit yang dideritanya.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menegaskan, korban perempuan itu bukan meninggal karena dibunuh oleh si pelaku.

“Artinya di situ tidak ada pembunuhan sebagaimana yang kita maksud,” lanjutnya.

Barung pun menegaskan, korban perempuan itu bukan meninggal karena dibunuh oleh si pelaku.

“Artinya di situ tidak ada pembunuhan sebagaimana yang kita maksud,” lanjutnya.

Fakta atas bukti pengakuan terbaru:

Setelah polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut, faktanya Sugeng membunuh korban bukan karena korban memiliki penyakit. 

Dalam reka ulang adegan, Sugeng yang mengaku akan berhubungan intim kala itu melihat darah keluar dari kemaluan korban yang sudah tak sadarkan diri.

Sugeng melakban kemaluan korban dengan tujuan agar darah berhenti keluar.

Selain itu, Sugeng juga menyumpal bagian intim korban dengan kain untuk menyetop darah keluar.

Saat korban tak sadarkan diri tersebut, Sugeng juga menato kedua telapak kaki korban dengan jarum sepatu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved