Malang Raya
BREAKING NEWS – Kakak Bunuh Adik di Malang Gara-gara Kisruh Keuntungan Bisnis HP
Suroso (40) tega membunuh adik kandungnya, Sujianto (30) hanya gara-gara masalah keuntungan bisnis konter penjualan ponsel
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Suroso (40) tega membunuh adik kandungnya, Sujianto (30) hanya gara-gara masalah keuntungan bisnis konter penjualan ponsel, Kamis (29/8/2019).
Kini pria asal Desa/Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang itu harus mendekam di penjara Polsek Donomulyo.
Suroso membunuh adik kandungnya dengan cara menusuk perut korban.
“Korban meninggal dengan luka parah di perut.
Tersangka menusuk korban menggunakan pisau,” ujar AKP Ainun Djariyah, Kasubag Humas Polres Malang kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (30/8/2019).
• Prediksi Susunan Pemain Arema FC Vs PSIS Semarang : Singo Edan Main Tanpa Alfarizi & Dedik Setiawan
• Bocor Video Shaheer Sheikh Ucap Ijab Kabul di Samping Ayu Ting Ting, Bilqis Ingin Shaheer Jadi Ayah
• Respon Kapolresta Tangerang Lihat Video Viral Polisi Tendang Pengendara RX King Hingga Jatuh
• BREAKING NEWS - Polda Jatim Tetapkan Tersangka Baru Kasus Demo di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya
Ainun menerangkan pembunuhan ini bermula saat tersangka bertemu korban di warung kopi yang tidak jauh dari rumah korban.
Saat bertemu itu, tersangka marah kepada korban.
Kala itu tersangka minta bagian keuntungan hasil pendapatan bisnis konter penjualan handphone yang dikelola korban di Donomulyo.
“Tersangka ngotot agar mendapat bagian dari bisnis itu. tersangka merasa punya peran dalam pengelolaan konter, dan dia mengklaim itu miliknya,” ungkap Ainun.
Karena tidak mau berdebat dengan kakaknya, korban mengiyakan permintaan tersangka.
Lalu korban menyuruh tersangka untuk menunggu di dalam rumah.
Tersangka diminta menunggu di rumah karena korban akan menghadiri undangan tahlilan tetangganya.
Usai tahlilan, korban langsung bergegas pulang.
Sesampainya di rumah, korban langsung ditusuk oleh tersangka.
Korban yang kesakitan langsung lari untuk minta tolong.