Berita Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Pengusaha Sablon Omzet Jutaan & Larangan Antar - Jemput di Bandara
Berita Malang populer hari ini, jatuh bangun pengusaha sablon beromzet jutaan rupiah hingga larangan antar - jemput di Bandara Abdulrachman Saleh.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
"Kemudian saya anggap ada peluang. Kemudian saya coba sendiri. Saya coba kok susah gagal terus. Akhirnya saya ke Bandung selama tiga hari belajar nyablon. Di teman saya Oddo Sablon Bandung," beber pemuda yang menempuh studi Sosiologi, Universitas Brawijaya.
Usai pulang dari Bandung, Affan menerapkan ilmu yang ia pelajari di rumahnya.
Bukannya mendapat hasil, Affan masih saja tak berhasil membikin satu kaos yang sempurna.
Hari demi hari Affan dan Putra terus belajar. Hingga akhirnya memberanikan diri membuka pesanan.
Tapi sistemnya made by order alias eceran sesuai desain pesanan sang pemesan.
Dari situ tempat sablonnya yang bernama `Nalar Industries´ lahir.
"Untung customer itu teman saya, sehingga tak ada komplain kalau hasilnya kurang bagus hehe. Satu biji kaos nyobanya tiga kaos. Gagal dan akhirnya rugi terus. Tapi saya terus belajar," ungkap pria yang menikahi pacarnya bernama Salsabila Ashifati tahun 2018.
Satu tahun pertama, Affan tak memikirkan keuntungan yang didapat.
Ia membandrol Rp 30 ribu per kaos kala itu. Baginya satu tahun pertama iseng membuka bisnis jasa sablon dianggapnya sebagai pembelajaran.
"Setelah satu tahun pertama baru agak bisa nyablon. Itu murni buat belajar. Di kamar saya tempat produksinya," kata pria penghobi futsal.
Di tengah jalan, orang tuanya tak menyetujuinya membuka usaha sablon. Karena, lebih baik melanjutkan studinya di Universitas Brawijaya.
Namun Affan tak menyerah. Terlalu semangat belajar sablon sampai larut malam membuat Affan ngantuk saat di bangku perkuliahan.
"Ditengah jalan saya tak mendapat persetujuan dari orang tua. Mereka bilang apasih untungnya jadi tukang sablon ya lebih baik lanjutkan kuliah. Tapi saya tetap getol membuat usaha. Sebenarnya orang tua bebas saja. Tapi karena orang tua latar belakang pendidikan saya disarankan untuk menempuh kuliah," ucap Affan.
Pria berambut keriting itu, memasarkan usahanya dari mulut ke mulut awalnya.
Karena saat ini era media sosial, ia kemudian memanfaatkan jejaring media sosial, Instagram.