Berita Malang
BERITA MALANG POPULER Hari Ini, Pengusaha Sablon Omzet Jutaan & Larangan Antar - Jemput di Bandara
Berita Malang populer hari ini, jatuh bangun pengusaha sablon beromzet jutaan rupiah hingga larangan antar - jemput di Bandara Abdulrachman Saleh.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Seperti yang dialami oleh Rizki Tour and Travel kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (11/10/2019).

Rizki mengaku, apabila aturan tersebut diterapkan, maka akan dapat merugikan wisatawan yang datang ke Kota Malang.
"Biasanya wisatawan ini meminta antar jemput di bandara. Nah kami langsung menghampirinya di sana," ucapnya.
Selain itu, apabila aturan tersebut memang diterapkan juga akan berdampak kepada sektor pariwisata di Malang Raya.
Rizki mengaku, aturan itu akan berimbas pada sepinya omset usaha travelnya.
"Pastinya aturan ini membuat para wisatawan merasa takut untuk kembali memakai jasa kami," ujarnya.
Sementara itu, hal berbeda justru dirasakan oleh para pelaku usaha hotel di Kota Malang.
Ratna Dwi Rachmawati, General Manager Hotel Aria Gajayana, Kota Malang, mengatakan, pihak hotel tidak terlalu berdampak banyak atas aturan tersebut.
Alasannya, selama ini Hotel Aria Gajayana menggunakan kendaraan pribadi dalam menjemput atau mengantarkan penumpang ke bandara.
"Sejauh ini memang belum ada kendala yang kami rasakan. Tapi kalau untuk travel pasti akam berdampak," ujarnya.
Ratna menjelaskan, sebenarnya aturan ini pernah ada sekitar tiga sampai empat tahun lalu.
Hanya saja, pihaknya belum pernah merasakan dampak atas aturan itu.
"Memang aturan ini kan belum berlaku sepenuhnya. Tapi yang duku sepertinya belum dijalankan," terangnya.
Sementara itu Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Abd Saleh, Letkol Dodo Agusprio mengatakan, terkait surat edaran tersebut pihaknya akan melakukan sosialisasi terhadap para pelaku usaha di bidang pariwisata.
Rencananya, sosialisasi tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Kami usahakan secepatnya untuk melakukan sosialisasi tersebut," tandasnya.
3. Tes Kesehatan Anggota DPRD
Sebanyak 42 dari 45 anggota DPRD Kota Malang menjalani tes kesehatan dari Sima Lab di kantor DPRD Kota Malang, Jumat (11/10/2019).
Tes kesehatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang menjadi fasilitas dari para anggota dewan.
Ada tiga anggota dewan yang tidak mengikuti tes kesehatan tersebut.
Di antaranya ialah Luluk Zuhriyah dari PDIP yang sedang menjalani ibadah umroh.
Kemudian dua anggota dewan dari Nasdem,
Gagah Soeryo dan Suyadi yang sedang mengikuti kegiatan internal partai.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika mengatakan, kegiatan ini merupakan fasilitas wajib yang harus diikuti oleh anggota dewan.
"Nanti yang belum mengikuti tes bisa nyusul," ucap Made kepada SURYAMALANG.COM.
Antusiasme para anggota dewan terlihat ketika mereka sedang mengantri satu per satu di dua ruangan yang digunakan untuk melakukan tes.
Tes tersebut meliputi tes darah, tes urine, tes jantung, USG, rotgen paru-paru dan juga tes tinggi badan dan obesitas.
Kata Made, tes ini sengaja dilakukan karena pada tanggal 19-22 November mendatang dewan akan diundang oleh BPSDM Jatim untuk orientasi.
"Karena salah satu persyaratan untuk mengikuti orientasi harus memiliki surat keterangan sehat. Untuk itu kami melakukan tes hari ini juga," ujarnya.
Setelah melakukan tes kesehatan, para anggota dewan akan menunggu hasil kesehatannya.
Apabila ada anggota dewan yang mengidap kelainan, nantinya akan disaran untuk berobat ke dokter yang telah direkomendasikan.
"Kami tunggu hasilnya nanti seperti apa. Kami rencananya, pada November nanti juga akan melakukan tes narkoba kepada para anggota," ucapnya.
Sementara itu, Nuri Nurhayanti, penanggung jawab Sima Lab mengatakan, hasil dari tes kesehatan ini akan di uji terlebih dahulu di lab.
Seperti tes urine dan tes darah yang harus dilakukan di lab, begitu juga dengan tes rontgen dan USG.
"Sehat atau tidaknya, hasilnya seperti apa nanti biar dokter yang menyimpulkan," tandasnya.