Berita Malang

Berita Malang Hari Ini Populer, Cerita Abdul Aziz Mahasiswa UB Selama Hilang & Video Bercinta di Kos

Berita Malang hari ini populer, cerita Abdul Aziz mahasiswa UB selama hilang dan video bercinta di Kos daerah Lowokwaru nyaris beredar.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase
Berita Malang Hari Ini Populer, Cerita Abdul Aziz Mahasiswa UB Selama Hilang & Video Bercinta di Kos 

Video tersebut masing-masing berdurasi mulai dari 2-5 menit.

Kejadian itu dilakukan di tempat kos-kosan pelaku yang berada di Jalan Sudimoro, Lowokwaru, Kota Malang.

"Video itu diambil menggunakan ponsel pelaku. Kemudian oleh pelaku file tersebut dipindah ke flashdisk untuk di back up," ucapnya.

Meski demikian, polisi masih mendalami motif di balik kasus pornografi.

Komang hanya menjelaskan, bahwa pelaku ini memiliki nafsu birahi yang cukup tinggi, sehingga selalu mengancam pacarnya untuk melakukan hubungan intim.

"Sekarang masih kami dalami lagi. Karena penanganan ini masih baru. Namun status tersangka sudah kami lakukan penahanan untuk mempertanggungjawabkan kelakuan pelaku di mata hukum," tandasnya.

Satreskrim Polres Malang Kota telah menangkap Ammar Rakha Rizqi (22) pemuda asal Wonogiri yang telah mengancam pacarnya untuk melakukan hubungan intim dan mengancam akan menyebarluaskan video berhubungan intim tersebut, Jumat (22/11/2019). 

3. Target Pembenahan Jembatan Muharto 

Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) menargetkan pembenahan Jembatan Muharto selesai pada akhir Desember 2019.

Pembenahan jembatan sepanjang 40 meter ini diawali dengan acara doa bersama di atas jembatan, Jumat ini (22/11/2019).

Kemudian dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Kepala Dinas PUPR Kota Malang, Hadi Santoso.

“Prosesi pagi tadi menjadi penanda awal pelaksanaan pembangunan. Kami lakukan permohonan dengan doa bersama.”

“Lazimnya sebagaimana nilai-nilai budaya kita serta sadar bahwa kuasa hanya milik Tuhan,” ujar Hadi Santoso kepada SURYAMALANG.COM.

Pembenahan Jembatan Muharto, Kota Malang.
Pembenahan Jembatan Muharto, Kota Malang. (SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar)

Sesuai rekomendasi tim teknis Universitas Brawijaya Malang, rehabilitasi jembatan Muharto menggunakan metode refrofit.

Metode tersebut diyakini mampu mengembalikan kondisi fisik seperti semula.

“Anggaran yang kami gunakan untuk membenahi Jembatan Muharto sebesar Rp 1,3 miliar.”

“Anggaran tersebut diambil dari Belanja Tidak Terduga di APBD 2019,” ujar pejabat yang akrab disapa Soni ini.

Soni menambahkan metode retrofitting adalah metode atau teknik untuk melengkapi bangunan dengan memodifikasi atau dengan menambah bagian yang dianggap perlu karena tidak tersedia pada saat awal pembuatannya.

Teknik Retrofitting bertujuan untuk menyesuaikan kondisi terhadap bangunan, seperti memperbaiki bangunan yang rusak.

Hal itu dilakukan untuk memperkuat dam menambah tanpa harus membongkar total bangunan yang sudah ada.

“Nanti pasca rekonstruksi ini, Jembatan Muharto akan aman untuk dilewati.”

“Pembenahan ini kami lakukan, agar kontruksi bangunan yang tinggal 40 persen ini bisa bertahan hingga 3-5 tahun ke depan,” terangnya.

Pada kesempatan itu pula, Soni berpesan kepada masyarakat agar mulai berperilaku bijak pada saat berkendara.

Pesan itu ia sampaikan, mengingat portal yang ada di Jembatan Muharto telah 15 kali ditabrak oleh kendaraan.

Padahal, petugas sudah memasang rambu-rambu lalu lintas, bahwa kendaraan yang memiliki berat 3 Ton dilarang melewati Jembatan Muharto.

Larangan tersebut juga berlaku bagi kendaraan yang memiliki ketinggian lebih atau yang mengangkut barang dengan ketinggian maksimal 2,5 meter.

“Sudah beberapa kali kami imbau. Tapi masih ada saja masyarakat yang nekat menerobos.”

“Saya pikir masyarakat ini perlu untuk berperilaku lebih bijak lagi,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengembangan Jaringan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kota Malang, Slamet Santosa menyampaikan estimasi pelaksanaan pengerjaan rehabilitasi jembatan Muharto bisa selesai dalam kurun waktu satu bulan. 

Para petugas kini sudah mulai melakukan pengerjaan dengan memasang scaffolding di bawah jembatan.

Hal itu dilakukan untuk merancang balok-balok gilder yang ada di bawah jembatan.

“Sekarang ini masih tahapan konstruksi. Mungkin dua minggu selesai baru kami melakukan pemasangan.”

“Nanti kami akan bekerja sama dengan tim forensik dari UB juga,” kata Slamet.

Sumber: Surya Malang
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved