Berita Malang

Berita Malang Hari Ini Populer, Buntut Tergiur Tubuh Bugil Gadis Mandi & Maling Nyamar Jadi Ojol

Berita Malang Hari Ini Populer, Buntut Tergiur Tubuh Bugil Gadis Mandi & Maling Nyamar Jadi Ojol

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE SURYAMALANG.COM
Berita Malang Hari Ini Populer, Buntut Tergiur Tubuh Bugil Gadis Mandi & Maling Nyamar Jadi Ojol 

Bangunan itu ditinggali oleh Sunarmi (65) dan Tumi Astuti (59).

Dua bersaudara itu mengaku telah menempati tempat tersebut sejak tahun 1972.

Mereka menempati lahan kosong yang lokasinya persis berada di bawah jembatan.

Di dalam bangunan tersebut terdapat dapur, kamar tidur, dan tempat untuk mengasuh puluhan anjing liar.

Melihat hal itu, Sutiaji minta dua perempuan paruh baya itu untuk pulang ke rumah masing-masing.

Karena mereka merupakan warga Kota Malang dan sudah memiliki tempat tinggal.

“Yang bersangkutan kan sudah memiliki tempat tinggal, jadi ya kami suruh pulang. Jadi tidak akan kami suruh ke penampungan,” ujar Supriyadi.

Sebenarnya Tumi Astuti tidak rela bila bangunan kandang anjing itu harus dibongkar.

Karena dia merasa kebingungan, meski akhirnya puluhan anjing-anjing itu harus dititipkan.

“Kalau dibilang manut, ya kami manut. Tapi kasian anjingnya. Sampai saya titipkan. Padahal masih kecil-kecil anjingnya,” ucapnya.

Tumi mengaku harus menitipkan anjing-anjingnya itu ke daerah Dieng.

Sedangkan beberapa anjing yang lain dia asuh sendiri di sebuah rumah yang terletak tak jauh dari lokasi pembongkaran tersebut.

Dia juga tak tahu, akan nasib dari-dari anjing-anjingnya ini.

Rencananya, dia akan membeli kandang anjing sendiri meski baginya harganya terlalu mahal.

“Kalau beli kandang harganya Rp 150.000. Anjing saya ada 11 ekor. Mahal kan jadinya. Mau tidak mau ya harus menunggu laku dulu saya jual,” ucapnya.

Hingga kini, proses pembongkaran masih dilakukan oleh Tumi yang dibantu dengan kerabat dekatnya.

Dia juga meminta agar bangunan ini dia bongkar sendiri meski dalam pengawasan petugas Satpol PP.

“Kalau dibongkar Satpol PP bisa ludes ini kayunya. Makanya saya bongkar sendiri.”

“Karena kayu-kayu di sini masih bisa saya manfaatkan lagi,” tandasnya. (Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved