Kabar Tulungagung

Tak Hanya Tali Pocong dan Kafan, Sutarji Juga Mengoleksi Benda Peninggalan Peradaban Jawa Kuno

Tak Hanya Tali Pocong dan Kafan, Sutarji Asal Tulungagung Juga Mengoleksi Benda Peninggalan Peradaban Jawa Kuno

Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Sutarji, warga Tulungagung kolektor benda peninggalan orang mati dan benda peradaban Jawa Kuno. 

Satu per satu benda itu dibeli atau didapat dari kerabatnya, kemudian mulai disusun di rumahnya.

Alhasil kini rumah Sutarji mirip sebuah museum mini.

“Silakan lihat-lihat, nanti tanya kepada saya. Saya akan jelaskan asal-usul dan sejarahnya,” ucapnya sambil terkekeh.

Karena koleksi barang antiknya ini, rumah Sutarji kerap didatangi kolektor.

Mereka menyatakan ingin membeli koleksi barangnya.

Namun Sutarji menegaskan, tidak ingin menjual koleksinya.

Ia ingin rumahnya tetap menjadi museum mini, tempat anak-anak belajar kehidupan masa silam orang Jawa.

Keranda mayat di ruang dalam museum milik Sutarji, di Tulungagung.
Keranda mayat di ruang dalam museum milik Sutarji, di Tulungagung. (SURYAMALANG.COM/David Yohanes)

Sutarji berpandangan, anak-anak saat ini hidup dalam era modern dan terpisah dari masa lalu nenek era kakek-neneknya.

“Di sini mereka bisa melihat benda-benda di erah sebelum modern. Mereka bisa belajar bagaimana kehidupan kuno di era dulu,” tutur Sutarji.

Saking banyak koleksi benda kuno yang terkumpul, Sutarji mengaku tidak tahu pasti berapa jumlahnya.

Setiap hari kakek tiga cucu ini bersama istrinya merawat benda-benda ini secara mandiri.

Bahkan setiap ada kunjungan pelajar, semua digratiskan.

“Biasanya ada yang mau ninggali uang, selalu saya tolak. Pokonya saya tidak mau ada yang bayar. Saya ikhlas, malah merasa senang kalau ada yang berkunjung,” pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved