Kekerasan di SMP Negeri Kota Malang
Sikap Para Kepala Sekolah SMPN Kota Malang Soal Kasus Kekerasan Pada MS : Jadi Bahan Pelajaran
MKKS minta kepada para sekolah agar meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan dalam mendidik para siswa.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kasus Bullying, perundungan atau kekerasan yang terjadi di Kota Malang ditanggapi serius oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri di Kota Malang.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri di Kota Malang, Burhanuddin menyebut kasus kekerasan pada korban MS (13) itu sebagai bahan pembelajaran dari para kepala sekolah.
Dia mengimbau, kepada para sekolah agar meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan dalam mendidik para siswa.
• Wali Kota Malang : Kepala Sekolah, Wakilnya dan Guru Harus Dihukum, Kasus Kekerasan pada MS
• Pemkab Malang Masih Kekurangan Tenaga ASN Meski Sudah Dapat Kuota 527 Orang
• Alasan Sule Putus dari Naomi Zaskia Terang-terangan Diungkap, Mustahil Berlanjut, Ada Hal Serius
Pasalnya, kasus bullying terhadap MS, seorang siswa di salah satu SMP Negeri di Kota Malang kini telah ramai diperbincangkan oleh publik.
"Karena ini masih anak-anak, jadi kami imbau kepada kepala sekolah agar tidak bosan memberikan pengarahan kepada siswanya," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (5/2/2020).
Dia menambahkan, pengawasan itu akan lebih ditekankan pada saat di luar jam kosong sekolah.
Terutama pada saat siswa sedang beristirahat ataupun pasca pergantian jam pelajaran.
Yakni dengan memanfaatkan kamera CCTV yang berada di sekolah, serta mengawasi para siswa secara langsung di tiap ruangan.
"Ke depan, ini yang perlu dibiasakan. Takutnya gurauan para siswa ini terlalu berlebihan. Karena bermain dan bergurau boleh, tapi ya jangan berlebihan," ucapnya.
Saat disinggung terkait dengan sanksi, Burhanuddin menyampaikan, bahwa dirinya tidak memiliki wewenang soal hal itu.
Dia malah meminta maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas permasalahan bullying ini yang telah viral ke publik.
"Kami mohon maaf atas kejadian ini, mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang lagi. Dan kami juga berterima kasih kepada Wali Kota Malang dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang yang telah terjun membantu menyelesaikan permasalahan ini," ucapnya.
Di sisi lain, hal senada juga diucapkan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Kota Malang, Yeti.
Pihaknya akan memaksimalkan kamera CCTV untuk memantau siswa di saat jam istirahat maupun di jam kosong pada saat di sekolah.
"Kalau di SMP Negeri 11 Kota Malang, semua ruangan telah dilengkapi CCTV. Jadi apapun yang dilakukan oleh siswa sudah termonitor dan terekap," ucapnya.