Berita Batu Hari Ini
Inspeksi Puskesmas Batu, DPRD Kota Batu Temukan Tumpukan Obat dan Alat Kesehatan Expired
Temuan fisik lain yang didapat seperti pintu toilet rusak, atap jebol, penumpukkan Alkes yang tidak layak pakai, hingga gudang obat expired
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU – Anggota Komisi C DPRD Batu melakukan inspeksi ke Puskesmas Batu, Jumat (21/2/2020).
Dari inspeksi tersebut, mereka menemukan kerusakan gedung dan alat kesehatan (Alkes).
Kerusakan karena peralatan sudah berusia tua.
Temuan fisik lain yang didapat seperti pintu toilet rusak, atap jebol, penumpukkan Alkes yang tidak layak pakai, hingga gudang obat yang sudah tidak layak lagi.
• Mahasiswa Lowokwaru Datangkan 1 Kg Ganja dari Medan, Transaksi Narkoba di Kantin PTN Kota Malang
• Bocah Kendarai Motor Tewas Dilindas Truk di Gadang Malang, Diduga Jatuh Karena Hindari Orang Gila
• Agenda Arema FC Jelang Liga 1 2020, Meet & Greet Jonathan Bauman dan Laga Uji Coba Barito Putera
Dewan pun mendorong agar alat kesehatan di Puskesmas Batu bisa diremajakan agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.
Didik Machmud, anggota Komisi C yang turut hadir dalam inspeksi tersebut mengimbau agar Puskesmas Batu segera mendata kerusakan bangunan dan Alkes. Kemudian diajukan agar dilakukan perbaikan.
Didik menegaskan, Komisi C yang membidangi kesehatan akan mempertimbangkan untuk menganggarkannya dalam PAK 20120 atau APBD 2021.
Menurut Didik, alat-alat kesehatan sangat penting sebagai kebutuhan sebuah Puskesmas.
"Kami ingin Puskesmas Batu segera mendata dan mengajukannya. Pengajuan itu agar pelayanan ke masyarakat tidak terganggu," ujar Didik, Jumat (21/2/2020).
Salah satu yang menjadi sorotan Didik adalah gudang obat. Menurutnya, gudang obat perlu dilakukan perbaikan. Ruangan yang selama ini ada dinilainya sudah tidak layak lagi karena atap sudah bocor sehingga saat hujan air bisa masuk ruangan.
"Kondisi seperti itu bisa juga berimbas kepada penyimpanan obat dan kualitasnya. Ini juga jadi prioritas di PAK," tegasnya.
Di gudang tersebut banyak obat kadaluarsa menumpuk.
Namun karena terkendala alat pemusnahan membuat proses pemusnahan dilakukan setiap satu tahun sekali.
Kabid Pelayanan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinkes Kota Batu dr. Ichang Sarazein mengatakan butuh anggaran untuk memusnahkan limbah B3.
Setidaknya menghabiskan anggaran sebanyak Rp. 27 Juta per tahunnya.