Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona di Malang Jatim Hari Ini 20 April 2020: Ada Tambahan 1 Pasien Positif Covid-19
Simak update perkembangan virus corona di Malang, Jawa Timur hingga hari ini Senin 20 April 2020.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Meski operasional tempat wisata akan tutup, Made tetap meminta seluruh pengelola wisata menjaga kebersihan dan keamanan tempat wisata yang dikelola.
“Untuk menjaga keamanan tempat wisata bisa menugaskan satu atau dua orang untuk berjaga dan menjaga kebersihan tempat wisata, ” beber Made.
Made menegaskan, pihaknya melarang pengelola tempat pariwisata nekat membuka tempat wisata untuk mengadakan kegiatan yang berkerumun dan mengudang banyak massa.
“Masyarakat dan pengelola tempat wisata bisa melapor pada pihak terkait jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan baik yang berkaitan dengan keamanan, kesehatan, maupun keselamatan,” tegas pria asal Bali itu.
Di sisi lain, wabah virus corona berdampak pada pemasukan hotel dan restauran di Indonesia, termasuk Kabupaten Malang.
Hotel dan restauran merupakan bisnis yang lekat dengan pariwisata.
Seiring merebaknya Covid-19 membuat manajemen hotel di Kabupaten Malang terpaksa memeras otak agar tetap mendapatkan pemasukan.
Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Malang, Wahyu Indriyanti menerangkan, bisnis restauran yang tergabung dalam naungannya memaksimalkan penjualan lewat layanan pengiriman makanan.
"Restauran beberapa tetap melayani pemesanan makanan. Mereka membuat layanan pengiriman makanan dan memanfaatkan aplikasi layanan kiriman makanan," terang wanita yang akrab Ria.
Ria menambahkan, paket karantina mandiri juga disediakan beberapa hotel di Malang Raya. Salah satunya Hotel Solaris, Singosari dan Hotel Grand Pujon View.
Paket karantina mandiri adalah paket menginap selama beberapa minggu hingga bulan di hotel. Harga yang ditawarkan cukup ekonomis mulai Rp 1 juta hingga Rp 3 juta.
"Ada yang membuat promo karantina mandiri menginap di hotel. Seperti satu minggu menginap harganya Rp 1 juta ada yang 1 bulan harganya 3 juta. Promo dilakukan agar hotel tetap ada pemasukan," ungkap Ria.
Ria yang juga pengusaha hotel menerangkan, lebih memilih memberlalukan sistem pengurangan hari kerja kepada karyawan.
Physical distancing juga ia terapkan antar karyawan di hotelnya.
Hotel yang dikelo Ria masih bisa bertahan sejauh ini. Karena, pangsa pasar hotelnya tak hanya mengandalkan wisatawan. Namun para pekerja proyek atau sales penjualan yang lagi singgah di Kabupaten Malang.
"Tetap ada penurunan jumlah pemasukan. Namun masih bertahan tidak tutup. Hingga kini para pekerja proyek atau sales penjualan dari luar kota ada saja yang masih menginap di hotel saya," terang wanita yang menjabat sebagai General Manager Hotel Waringin Anom Lawang itu.
2. Anggaran untuk Penanganan Virus Corona, SPP Gratis Sekolah di Kabupaten Malang Susah Terealisasi

DPRD Kabupaten Malang menilai pembebasan biaya SPP bagi murid SD dan SMP di wilayahnya sukar terealisasi.
Pasalnya, imbas dari wabah virus corona atau Covid-19, para siswa terpaksa belajar dari rumah, sehingga minim menggunakan fasilitas sekolah.
"Harapan hati maunya begitu (penggratisan SPP). Tapi Kabupaten Malang ini, anggaran kita itu amat sangat terbatas, jumlah wilayah cukup luas. Maka dari itu kita harus menginventarisasi berapa jumlah sekolah swasta," terang Ketua DPRD Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto ketika dikonfirmasi, Minggu (19/4/2020).
Didik menambahkan, adanya bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) sudah cukup meringankan beban orang tua siswa dalam biaya pendidikan.
"Kita sebenarnya sudah memberikan Bosda, untuk SD dan SMP. Sudah kami berikan antara Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu. Untuk lebih dari itu terlebih ada situasi musibah semacam ini, ya tidak bisa," beber Didik.
Penanganan Covid-19 kini menjadi fokus Pemerintah Kabupaten Malang saat ini. Maka dari itu, sebagian besar anggaran dialihkan ke penanganan wabah penyakit. Menurut Didik anggaran yang tersedia terbatas, sehingga harus bijak dalam penggunaannya.
"Kalau untuk gratis (SPP) tidak bisa ya, namun sudah kami bantu melalui Bosda," jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Malang menyiapkan Rp 112 miliar guna mengatasi wabah virus corona di wilayahnya.
Bupati Malang, Muhammad Sanusi menjelaskan, dana tersebut berasal realokasi serta refocusing APBD 2020. Nilainya Rp 22 miliar.
Rincian sumbernya berasal dari silpa atau (sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan), dana darurat, serta belanja tidak terduga sebesar Rp 90 miliar.
“Total dana yaang kami alokasikan untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 112 miliar,” ujar Sanusi saat ditemui, Rabu (15/4/2020).
Sanusi menambahkan, dana yang dialokasikan untuk Covid-19 tak akan berpengaruh terhadap program pemerintahannya.
Kata Sanusi, kini Pemerintah Provinsi Jawa Timur kini tengah menyusun skema distribusi bantuan yang berasal dari pemerintah pusat dan provinsi.
"Pembangunan sementara masih tetap jalan, yang banyak dari silpa tahun lalu sama perdin (perjalanan dinas),” ungkap pengusaha tebu asal Gondanglegi itu.