Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Hari Ini 1 Mei 2020: Dokter di Puskesmas Positif Covid-19

UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur hari ini 1 Mei 2020, terdapat 3 penambahan pasien baru.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews.com
UPDATE Virus Corona di Malang Jatim Hari Ini 1 Mei 2020 

"Sudah kami distribusikan 3.000 rapid test. Tahap kedua kami distribusikan lagi 2.500 alat. Tiap desa dapat lima rapid test. Akan kami distribusikan secara bertahap," ujar Arbani ketika dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).

Arbani menambahkan peruntukan rapid test diprioritaskan bagi penduduk yang memiliki suhu diatas 38 derajat celcius ketika dilakukan pemeriksaan

"Kalau ada penduduk maupun pendatang waktu diperiksa suhu tubuhnya lebih 38 derajat selanjutnya dilakukan rapid test," tutur mantan Direktur Utama RSUD Lawang itu.

Sementara itu, Arbani memastika kondisi tenaga kesehatan di Kabupaten Malang sejauh ini masih berada dalam kondisi prima.

Petugas kesehatan tersebar melayani di 39 Puskesmas dan lima rumah sakit rujukan.

"Kondisi tenaga kesahatan kami semangat dan masih sehat-sehat saja," tuturnya.

4. Dinas Kesehatan Kabupaten Malang menyatakan Case fatality rate (CFR) Covid-19 di Kabupaten Malang mencapai 11,11 persen.

CFR adalah tingkat fatalitas kasus yang menujukkan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tertentu pada periode waktu tertentu, dan perhitungannya dibagi jumlah kasus dari penyakit tersebut.

"CFR Covid-19 di Kabupaten Malang mencapai presentase 11,11 persen," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo ketika dikonfirmasi, Kamis (30/4/2020).

Jumlah pasien tekonfirmasi positif virus corona di Kabupaten Malang terus menunjukkan ritme yang fluktuatif. Data per hari Kamis menunjukkan, sudah ada 32 orang terjangkit virus corona di Kabupaten Malang.

Rinciannya, 3 orang meninggal, 5 orang tengah dirawat di rumah sakit, 16 orang jalani isolasi mandiri di rumah dan 8 orang dinyatakan.

Mendapati kenyataan temuan tersebut, Arbani menuturkan, Kabupaten Malang sudah saatnya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Apabila PSBB dilakukan, kita tidak ada impor kasus baru yang dimungkinkan ditularkan dari pendatang yang berasal dari daerah lain," ujar Arbani.

Penerapan PSBB jika dilakukan dengan benar, menurut Arbani akan membantu petugas medis dalam menangani pasien corona.

Penularan virus corona juga dapat ditekan, karena mobilitas masyarakat yang terbatas.

"Kami tinggal mengendalikan yang ada di dalam (Kabupaten Malang). Termasuk didalamnya ada orang tanpa gejala (OTG). Nah itu bisa kendalikan. Kami cari OTG tersebut kita lakukan rapid test, kemudian yang reaktif kami anjurkan karantina," jelas Arbani.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved