Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona Malang Batu Surabaya Jatim Sabtu 27 Juni 2020: Malang Raya Positif 472 ODP 1831
Berikut update virus corona di Malang Batu Surabaya dan Jawa Timur, Sabtu 27 Juni 2020: Malang Raya Positif 472 ODP 1831
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
- Berikut update berita terkait corona di Malang, Batu, Surabaya dan Jawa Timur:
1. Ibu Hamil di Trenggalek Melahirkan Seusai Positif Corona

Pemkab Trenggalek mengumumkan tambahan dua pasien Covid-19, Kamis (26/6/2020).
Keduanya merupakan warga yang pulang dari luar kota, sementara salah satu pasien dinyatakan positif Covid-19 sehari sebelum melahirkan.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Trenggalek, Murti Rukiyandari, mengatakan pasien yang melahirkan itu adalah perempuan 28 tahun asal Kecamatan Pule. Sebelumnya ia adalah asisten rumah tangga di Surabaya.
Namun tiga bulan terakhir, pasien itu berhenti bekerja karena hamil. Tapi ia masih tinggal di rumah kos di Surabaya bersama sang suami.
"Kesimpulan yang didapatkan dari hasil tracing, pasien terinfeksi atau terpapar virus Covid-19 saat berada di Surabaya," kata Murti.
Pasien itu dilaporkan pulang ke Trenggalek dalam kondisi hamil tua pada 15 Juni lalu.
"Bersama suaminya dari Surabaya naik sepeda motor. Sampai di rumah langsung melapor ke Satgas Desa dan selanjutnya melaksanakan isolasi mandiri di rumah," sambung Murti.
Ia bilang, pasien dan suaminya kemudian mengikuti tes cepat atau rapid test di balai desa tempat tinggalnya.
Hasilnya, keduanya reaktif.
Pasangan itu kemudian melakukan swab test dan diisolasi di asrama Covid-19 di salah satu gedung Badan Kepegawaian Daerah setempat.
Hasil swab yang keluar pada 24 Juni itu menunjukkan bahwa ibu hamil itu positif, sementara suaminya negatif Covid-19.
Pasien nomor urut 21 itu, kata Murti, kemudian melahirkan esok harinya.
Ia melahirkan secara normal di RSUD dr Soedomo.
Proses persalinan dilakukan dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat.
Bayi dari pasien tersebut saat ini dirawat di ruang isolasi bayi di RSUD dr Soedomo.
Sementara sang ibu, lanjut Murti, diisolasi di Asrama Covid-19.
Sementara satu pasien tambahan lain adalah perempuan usia 56 tahun asal Desa Cakul, Kecamatan Dongko.
Pasien nomor urut 22 ini adalah cleaning services di sebuah perusahaan konstruksi di Surabaya.
"Tanggal 13 Juni 2020, Pasien 22 dan suaminya pulang ke Desa Cakul dari Surabaya naik sepeda motor," ucap dia.
Setelah itu, pasien kembali ke rumah kos Surabaya.
Di Ibu kota provinsi itu, ia mengikuti rapid test dan hasilnya reaktif.
"Langsung diperiksa swab pada hari itu juga.
Karena hasil rapid tes reaktif, selama menunggu hasil swab pasien diminta melaksanakan isolasi mandiri di rumah kos," sambungnya.
Pasien kemudian memutuskan untuk pulang kampung pada 24 Juni.
"Tanggal 25 Juni 2020, hasil swab keluar dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19. Kesimpulan dari hasil tracing dan penelusuran kasus pasien 22, sangat mungkin terinfeksi atau terpapar virus di Surabaya," pungkasnya.
2. Kasus Covid-19 Jawa Timur Peringkat Pertama di Indonesia

Angka kasus terinfeksi virus corona atau Covid-19 Jawa Timur (Jatim) menyalip DKI Jakarta, Jumat (26/6/2020).
Per hari ini kasus terinfeksi Covid-19 Jatim menduduki peringkat pertama secara nasional.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, angka kasus terinfeksi covid-19 di Jawa Timur per malam ini ada di angka 10.886.
Angka kasus di Jawa Timur tersebut menyalip jumlah kasus penduduk DKI Jakarta yang terinfeksi Covid-19 sebanyak 10.796 kasus (berdasarkan rilis Gugus Tugas Pusat).
Pasalnya hari ini ada sebanyak 363 penambahan kasus baru yang diumumkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.
Sedangkan penambahan kasus baru di DKI Jakarta ada sebanyak 205 kasus.
Terkait hal ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa adanya penambahan kasus Covid-19 di Jawa Timur karena beberapa sebab.
Yang pertama adalah karena masih terus digelarnya tes massal Covid-19 di Jawa Timur.
Tes massal dilakukan di banyak daerah di Jawa Timur. Bahkan hingga di instansi terkecil dari satu daerah.
Bahkan test massal ini dilakukan dengan menggerakkan dinas kesehatan yang ada di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
“Testing kita massif sekali. Rapid tes Jatim sudah tembus 465.149. Swab test yang kita lakukan dengan metode PCR juga sudah tinggi sekali yaitu sudah dari 53.503, minggu ini bahkan sudah mencapai sekitar 14.000."
"Maka semakin banyak testing yang dilakukan tentu makin banyak muncul kasus pertambahan baru,” tegas Khofifah pada SURYAMALANG.COM, Jumat malam.
Meski begitu yang juga harus perlu dilihat, dikatakan Khofifah adalah tingkat kesembuhan Jawa Timur.
Saat ini angka kesembuhan di Jawa Timur sudah mencapai 33,24 persen.
Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jawa Timur ini terus naik, dan update hari ini merupakan tingkat recovery rate tertinggi selama pandemi Covid-19 di Jawa Timur.
“Angka kesembuhan Jatim juga terus naik. Per hari ini recovery rate Jatim ada di angka 33,24 persen."
"Total angka kasus sembuh Jatim ada sebanyak 3.619. Secara persentatif kesembuhan Jatim ini tertinggi kita selama pandemi,” ucap Khofifah.
Lebih lanjut dalam paparannya dalam rakor penanganan Covid-19 bersama Mendagri Tito Karnavian dan Menkopolhukam Mahfud MD, Khofifah memaparkan bahwa sampai saat ini kasus terbanyak di Jatim ada di Surabaya Raya.
Sebaran kasus covid-19 ada sebanyak 66,9 persen di kawasan Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik). Dan sebanyak 48,9 persen sebaran dari Kota Surabaya.
Dan per hari ini, attack rate di Kota Surabaya saat ini adalah 191 orang per 100.000 penduduk.
Sedangkan attack rate Jawa Timur ada sebanyak 26,3. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan attack rate secara nasional sebanyak 18,6.
Terkait adanya arahan Presiden RI Joko Widodo yang meminta agar kasus positif Covid-19 Jawa Timur bisa turun dalam waktu dua minggu.
Terkait ini Khofifah mengaku sudah menyusun plan of action. Namun akan dimatangkan dalam waktu dekat bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V Brawijaya.
“Kami sedang brickdown dari enam arahan Presiden Joko Widodo yang disampaikan kemarin. Dan sekarang sedang kami matangkan."
"Dan semalam kami ssudah koordinasikan bersama pangdam dan kapolda dari rencana aksi yang akan kami lakukan dalam rangka mengendalikan Covid-19 supaya lebih signifikan,” pungkas Khofifah.
(Aflahul Abidin/Fatimatuz Zahro/Sarah Elnyora/SURYAMALANG.COM)