Virus Corona di Malang
Wali Kota Malang Munculkan Rencana Simulasi Tatap Muka di Kelas, Pihak Sekolah Justru Belum Tahu
Ketua MKKS SMPN Kota Malang juga menyampaikan sejauh ini belum mendapat info terkait sekolah yang ditunjuk Dikbud untuk simulasi.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
"Saya kurang tahu pasti apa itu sekolah negeri atau gabungan negeri/swasta. Pada pada prinsipnya kami yang swasta sudah mengantisipasi apabila sewaktu waktu diberlakukan pembelajaran tatap muka dengan cara memenuhi Sarpras sesuai standar protokol kesehatan," jelas Agus terpisah.
Sehingga pada prinsipnya mendukung langkah itu.
"Lebih-lebih pada sekolah swasta. Rata-rata sudah menerapkan walaupun sifatnya terbatas dan bergilir. Hal ini kaitannya dengan pembayaran SPP biar orang tua siswa merasa putra putrinya tetap terlayani dalam hal pembelajaran," jelasnya.
Salah seorang wali murid, Ny Nike, yang anaknya masih duduk di bangku SD menyatakan setuju adanya simulasi sebagai persiapan nanti jika sekolah boleh tatap muka.
"Asal jam sekolah dan jumlah siswa di kelas dibatasi (bergantian masuknya). Siswa juga wajib bermasker/face shield pas ke sekolah," jelasnya.
Protokol kesehatan harus diterapkan agar orangtua juga tidak khawatir. Menurut ibu dua anak ini, tatap muka masih diperlukan.
"Karena kadang ada beberapa materi yang lebih mudah dipahami anak kalau gurunya menjelaskan langsung," paparnya.
Sarpras di sekolah yang harus dipenuhi jika nanti mulai tatap muka seperti ada tempat cuci tangan, alat cek suhu tubuh untuk siswa yang datang ke sekolah.
Beberapa daerah sudah melakukan simulasi agak bisa mengetahui apa yang belum siap dan perlu dipersiapkan.