Update Covid-19 di Malang Raya Jatim Minggu 20 September 2020: Positif Corona 2992 Sembuh 2247

Terhitung sampai hari Minggu 20 September 2020, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 2

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Ilustrasi saat pandemi Covid-19 

Ventilator tersebut diperlukan, guna membantu rumah sakit rujukan dalam menangani pasien Covid-19.

"Seluruh penerima ventilator, akan diberikan pelatihan oleh tim dari USAID. Hal itu kami lakukan guna memastikan proses penggunaannya, keselamatan, dan lainnya, maka akan dilakukan training secara virtual untuk seluruh penerima ventilator," ucapnya.

Mantan menteri sosial Republik Indonesia berharap, dengan bantuan ventilator tersebut nantinya dapat meningkatkan kesembuhan pasien positif Covid-19.

Mengingat Jawa Timur, kata dia meraih peringkat tertinggi di seluruh provinsi di Pulau Jawa dengan tingkat kesembuhan pasien Covid-19.

"Upaya penanganan covid-19 akan terus kami maksimalkan. Diharapkan angka kesembuhan covid-19 di Jawab Timur terus meningkat," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Malang kekurangan alat ventilator untuk menangani pasien Covid-19.

Hingga akhirnya pihaknya meminta rumah sakit rujukan yang membutuhkan alat ventilator tersebut untuk berkirim surat ke Pemprov Jatim agar segera ditindaklanjuti.

Juru Bicara tim satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul mengatakan, sebenarnya ada sejumlah pertimbangan agar rumah sakit rujukan Covid-19 mendapatkan pinjaman alat ventilator tersebut.

Salah satunya ialah berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan alat ventilator tersebut.

Menurutnya, setiap rumah sakit harus memiliki tenaga ahli yang sudah terverifikasi untuk mengoperasikan alat ventilator tersebut.

"SDM-nya ya dari rumah sakit bersangkutan. Tenaga kesehatan harus menjalani pelatihan khusus ventilator. Pelatihan itu diberikan biasanya oleh rumah sakit, pada bagian pengembangan SDM, yang nantinya ada pelatihan ventilator, ICU, dan lainnya," ucapnya.

Secara teknis, disampaikan dr Husnul alat ventilator tersebut nantinya akan dioperasikan secara khusus.

Artinya, satu ventilator biasanya dioperasikan oleh empat hingga enam orang yang sistem kerjanya dilakukan secara terjadwal.

"Nanti itu tergantung rumah sakitnya. Misalkan Lavalette atau Unisma, mengajukan dua, dan diterima dua, maka dia harus siap tenaga, minimal delapan untuk operasionalnya. Karena satu shift itu ada empat sampai enam orang," tandasnya. (Rifky Edgar)

2. Bayi Usia 5 Bulan Positif Covid-19, Kasus Positif Virus Corona di Nganjuk Bertambah Jadi 398 Orang

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Dr Hendriyanto (kiri) dan Tim pemburu pelanggar protokol kesehatan covid-19 Kabupaten Nganjuk gelar apel kesiapan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Dr Hendriyanto (kiri) dan Tim pemburu pelanggar protokol kesehatan covid-19 Kabupaten Nganjuk gelar apel kesiapan. (SURYAMALANG.COM/Ahmad Amru Muiz)

 Seorang bayi yang masih berusia 5 bulan dikonfirmasi positif Covid-19 di Nganjuk.

Bayi perempuan itu masuk dalam daftar 7 kasus positif Covid-19 baru di Nganjuk pada Jumat (18/9/2020).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Dr Hendriyanto mengatakan, ke tujuh kasus konfirmasi positif corona tersebut terdiri dari tiga orang laki-laki dan empat orang perempuan.

"Salah satu kasus terkonfirmasi positif corona tersebut seorang bayi perempuan usia 5 bulan asal Kecamatan Berbek dengan keluhan panas dan kejang. Saat ini bayi perempuan tersebut sedang dirawat di RS Bhayangkara Nganjuk," kata Hendriyanto, Jumat (18/9/2020) malam.

Sedangkan untuk enam kasus baru terkonfirmasi positif corona lainya, dijelaskan Hendriyanto, berusia antara 40 tahun hingga 70 tahun.

Di mana tiga warga positif corona tersebut telah meninggal dunia.

Yakni seorang laki-laki usia 40 tahun asal Kecamatan Loceret meninggal pada 13 September 2020 di RSUD Nganjuk, kemudian seorang laki-laki usia 50 tahun asal Kecamatan Lengkong meninggal dunia pada 16 September 2020 di RSUD Kertosono, dan seorang wanita usia 53 tahun asal Kecamatan Sukomoro yang meninggal pada tanggal 12 September 2020 di RS Bhayangkara Nganjuk.

"Untuk warga yang meninggal dunia tersebut baru diketahui kalau positif corona setelah hasil tes Swab keluar hari ini. Namun untuk pemakaman sudah dilakukan dan mengikuti protokol covid-19," ucap Hendriyanto.

Dengan adanya tambahan 7 kasus baru positif virus corona itu Jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Nganjuk terus mengalami penambahan hingga mencapai 398 orang.

Di samping tambahan kasus positif corona, menurut Hendriyanto, hari ini juga ada penambahan enam warga positif corona dinyatakan sembuh. Hal itu dapat menambah optimisme semuanya kalau covid-19 bisa sembuh.

Meski demikian, tambah Hendriyanto, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meminta semua warga di Kabupaten Nganjuk tetap waspada dan hati-hati serta tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona.

Yakni dengan memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, tidak berkumpul dan lainya.

"Saat ini tim pemburu pelanggar protokol kesehatan pencegahan covid-19 intensif bergerak menjalankan instruksi Presiden nomor 6 tahun 2020. Untuk itu kami mengharap warga tidak melanggar protokol kesehatan karena itu semua demi keselamatan warga itu sendiri," tutur Hendriyanto. (Ahmad Amru Muiz)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved