Penanganan Covid

Update Zona Merah Covid-19 di Jawa Timur Rabu 21 Oktober: Merah Nihil, Sampang Kuning, Malang Oranye

Update zona merah Covid-19 di Jawa Timur Rabu 21 Oktober 2020, 3 Wilayah Malang Raya Oranye, Pamekasan, Sampang dan Trenggalek masuk zona kuning.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews
Peta Persebaran Zona Merah Covid-19 di Jawa Timur Rabu 21 Oktober 

5. Kabupaten Pamekasan 

Nihil

- Berita terkait virus corona di Jawa Timur:

Satgas Jatim Sebut Nakes dan Orang dengan Penyakit Komorbid Harus Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19

Ilustrasi - Vaksin Virus Corona
Ilustrasi - Vaksin Virus Corona (shutterstock via kompas.com)

Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Jawa Timur menyambut positif akan dilakukan penyuntikan vaksin covid-19 secara massal.

Terlebih Jawa Timur dikabarkan menjadi satu dari tiga provinsi yang dijadikan prioritas pembangian vaksin.

Baca juga: Dinsos Batu Segera Bayar Honor Petugas Pemulasaran Jenazah Covid-19

Baca juga: Kemenkes Tanggapi Keraguan Terkait Vaksin Virus Corona Asal China Sinovac, Sinopharm dan Cansino

Atas rencana ini, tim data Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Jawa Timur Dokter Makhyan Jibril Al Faraby mengatakan bahwa sampai saat ini Pemprov Jatim maupun satgas belum mendapatkan informasi yang jelas terkait jatah vaksin.

“Tentu ini menjadi kabar baik, bahwa masyarakat Indonesia akan disuntik vaksin secara massal. Namun tentu ada skala prioritas, informasinya Jatim jadi salah satu prioritas,” kata Jibril, Selasa (20/10/2020).

Ia mengatakan saat vaksin tersebut tiba, tak semua warga masyarakat akan langsung disuntik secara massal. Apalagi pengadaan vaksinnya juga bertahap.

Maka nanti akan juga ada penerapan skala prioritas bagi yang mendapatkan suntikan vaksin covid-19 lebih dulu.

Menurut Jibril yang akan mendapatkan prioritas pertama adalah tenaga kesehatan.

Kemudian warga masyarakat di usia renta, ibu hamil, dan juga masyarakat usia tua dengan penyakit komorbid.

Mereka adalah masyarakat yang sesuai teori layak untuk mendapatkan prioritas mendapatkan vaksin.

“Intinya yang semakin berisiko akan semakin naik skala prioritas dapat vaksinnya. Pertama tenaga kesehatan dan juga yang punya komorbid,” imbuh Jibril.

Sebagaimana diketahui bahwa orang berkomorbid menjadi orang yang paling berisiko kehilangan nyawa jika terpapar covid.

Sedangkan urutan peringkat penyakit komorbid yang menyebabkan kematian saat terpapar covid-19 adalah diabetes.

Lebih lanjut disampaikan Jibril bahwa yang nantinya harus dipikirkan adalah bagaimana distribusi vaksin tersebut ke masyarakat.

Sebab tentunya pendistribusian vaksin ke puluhan juta masyarakat secara langsung bukanlah hal yang mudah.

“Apakah nanti lewat rumah sakit, lewat dinkes atau seperti apa. Termasuk juga pendataan siapa saja yang dapat vaksin juga harus betul-betul diperhatikan. Kalau nakes bisa lewat organisasi profesi atau lewat rumah sakit, nah kalau masyarakatnya bagaimana,” ucapnya.

Dalam wawancara sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat di Pendopo Kabupaten Trenggalek, Sabtu (17/10/2020) sempat angkat bicara soal vaksin.

Ia mengatakan bahwa sampai saat ini terkait teknis pembagian vaksin tersebut belum jelas disampaikan pada Pemprov Jatim.

“Terkait vaksin ini kita menunggu pemerintah pusat. Saya dengar Jatim menjadi satu dari tiga provinsi yang mendapatkan prioritas vaksin ini. Tapi setelah klir ada surat resmi dari pemerintah kita dapat berapa, maka kita baru bisa sampaikan,” kata Khofifah.

Berdasarkan penjelasan dari pemerintah pusat, penyuntikan vaksin di Indonesia akan dilakukan secara bertahap sampai akhir tahun 2020.

Tahap pertama akan ada vaksin untuk 50 juta dosis vaksin.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved