Penanganan Covid
Update Covid-19 di Malang Raya Jawa Timur Rabu 28 Oktober 2020: Positif 3609, Total Jatim 51506
Simak perkembangan update virus corona Malang, Jawa Timur hingga hari ini Rabu 28 Oktober 2020.
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
"Saat ini sudah 88 persen kawasan kumuh di Kota Malang sudah tertangani. PR kita tinggal 12 persen. Itu yang saya rasa harus ditangani dengan serius di masa depan," ucapnya.
Selanjutnya, untuk menata Kota Malang pasca pandemi Covid-19 ialah pentingnya dalam melakukan manajemen pengelolaan perkotaan yang tangguh.
Di antaranya melalui kampung tangguh, mall tangguh dan lain sebagainya.
Sebelum melangkah ke manajemen pengelolaan perkotaan yang tangguh, Sutiaji menyampaikan terlebih dulu pentingnya mengajak masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan.
Hal tersebut penting untuk dilakukan, karena membangun sebuah karakter dari masyarakat.

Ketika disiplin tersebut sudah menjadi sebuah karakter, Sutiaji optimis, ketangguhan dari masing-masing warga akan terbangun.
Masyarakat jadi lebih tangguh terhadap bencana alam baik non alam. Maupun menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi bersama seperti pandemi Covid-19.
"Maka dari itu, pendidikan karakter sejak dini itu perlu dilakukan. Makannya kami fokus untuk membangun pendidikan karakter. Karena kalau sudah terbentuk. Masyarakat akan lebih disiplin dalam menjaga dirinya sendiri," ungkapnya.
Selanjutnya, prioritas ke depan yang kini sedang dilakukan ialah membangkitkan kembali gairah ekonomi di Kota Malang.
Salah satunya melalui digitalisasi pasar rakyat, maupun pendampingan yang berkelanjutan kepada para UMKM di Kota Malang.
Sutiaji pun menuangkannya ke dalam program Malpro (Malang Beli Produk Lokal). Program tersebut mendorong penguatan pelaku ekonomi lokal agar bisa bertahan di masa pandemi.
Selain itu, pihaknya juga mendorong penguatan kapasitas manajemen agar UMKM di Kota Malang bisa naik kelas dalam memasarkan produknya.
Salah satunya melalui, beragam kegiatan yang menghadirkan lembaga ataupun narasumber yang berkompeten. Yang nantinya mengarah kepada kebijakan pengembangan Kota Malang sebagai role model Ekonomi Kreatif.
"Karena kota Malang ini sudah masuk 4.0 itu yang harus jadi perhatian bersama. Termasuk program smart city. Kalau smart kan cerdas. Ketika itu dilakukan masyarakat tidak buta dengan sebuah kebijakan. Itu yang perlu dikuatkan untuk menata ekonomi kita," ucapnya.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini kata Sutiaji harus dilakukan secara bersama-sama. Oleh karenanya, program pentahelix yang melibatkan masyarakat, komunitas, maupun instansi lainnya perlu dikuatkan dan disinergikan bersama.
"Karena pembangunan kita ke depan mengarah ke kota sehat. pembangunan kita harus imbang dan balance. Terutama terkait kebutuhan yang berkaitan penguatan ekonomi, maupun meningkatkan imunitas masyarakat di saat pandemi Covid-19 ini. Jadi perlu kolaborasi antar bersama," tandasnya. (Rifky Edgar)