Daftar Zona Merah Jatim Hari Ini Sabtu 9 Januari 2021: Kabupaten Blitar, Ngawi dan Lamongan
Berikut Daftar zona merah Jatim hari ini Sabtu 9 Januari 2021 pada 13.56 WIB termasuk zona-zona lain.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
33. Kabupaten Tulungagung
34. Kabupaten Bojonegoro
Daftar zona kuning (daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19 di Jatim)
- Nihil
Daftar zona hijau (daerah tidak terdampak Covid-19)
- Nihil
Baca juga: PSBB Kota Batu, Tempat Wisata Tetap Buka
Baca juga: PSBB Modifikasi Ala Kota Malang, Jam Buka dan Kuota Kafe dan Restoran Beda Dari Instruksi Mendagri
Berita terkait virus corona di Jawa Timur:
1. Pernyataan Sikap Dekan FK Se-Jatim Terkait Pandemi Covid-19 yang Tak Kunjung Reda

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) se-Jawa Timur membuat pernyataan sikap terkait pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda.
Para pimpinan FK se-Jatim itu terdiri dari FK Universitas Airlangga Surabaya, FK Universitas Brawijaya, FK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, FK Universitas Hang Tuah, FK Universitas Negeri Jember, FK Universitas Muhammadiyah Malang, FK Universitas Islam Malang, FK Universitas Katolik Widya Mandala, FK Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, FK Universitas Ciputra, FK Universitas Surabaya, FK Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan FK Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Pembacaan permyataan sikap dipimpin Dekan FK Unair Surabaya, Prof Budi Santoso, dr SpOG K.
Pernyataan sikap ini berisi keprihatinan dan duka cita atas meningkatnya kasus Covid-19 yang telah banyak memakan korban jiwa baik pada tenaga kesehatan maupun masyarakat umum di Indonesia.
"Kami juga mengapresiasi dan mendukung seluruh tenaga Kesehatan baik medis maupun nonn medis yang telah berjuang dalam penanganan kasus Covid-19," urai Prof Budi kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (9/1/2021).
Para dekan juga mengimbau tokoh masyarakat tetap menjadi panutan kepada komunitasnya dalam hal pencegahan penularan dan penanganan Covid-19
"Kami juga mendorong masyarakat tetap waspada dan disiplin serta senantiasa menerapkan Protokol 5M (Memakai Masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Membatasi Mobilitas dan Interaksi)," lanjutnya.
Para dekan juga mendukung upaya pemerintah dan mendorong masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam pelaksanaan 3T (Test, Trace, Treat) dan Vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Para dekan mengimbau seluruh institusi pendidikan tetap mengutamakan keselamatan peserta didik, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan.
"Gerakan yang dilakukan 13 dekan ini merupakan gerakan moral, dan menyatukan pendapat."
"Sasaran kami adalah masyarakat. Kami imbau masyarakat tetap melaksanakan 5M, 3T," tegasnya.
Prof Budi berharap pernyataan sikap ini mampu memberikan motivasi agar semua lapisan masyarakat mau melakukan yang terbaik dalam penanggulangan Covid-19.
Prof Budi menjelaskan imbauan ini akan disebarkan secara resmi ke instansi-instansi, stake holder, pemuka agama dan tokoh masyarakat.
Dekan FK Unusa, dr Handayani mengungkapkan dukungan dan imbauan dari pernyataan para dekan FK ini bukan sesuatu yang membutuhkan gerakan.
Pasalnya, sudah ada lembaga-lembaga yang secara langsung memiliki otoritas dari pemerintah di tiap provinsi dan kabupaten untuk menangani Covid-19. Setiap institusi juga telah memiliki satgas Covid.
"Meskipun sudah diatur sedemikian rupa ternyata kasusnya masih tetap meningkat, bahkan kematiannya tetap tinggi."
"Sehingga kami merasa perlu untuk menambahi lagi. Istilahnya menambahi power dari apa yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah maupun tokoh-tokoh masyarakat sekarang ini," kata Handayani. (Sulvi Sofiana)
2. Persiapan Pemkot Jelang Vaksinasi Covid-19 di Kota Malang

Pemkot sedang mempersiapkan vaksinasi Covid-19 di Kota Malang pada pertengahan Januari 2021.
Sebelum pendistribusikan vaksin ke daerah, pemerintah pusat minta akan Pemkot mempersiapkan diri, mulai dari pendataan tenaga kesehatan (nakes) yang akan menjadi prioritas awal, sampai penyiapan tenaga dan alat penunjang di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes).
"Daerah masih ada kesempatan untuk mempersiapkan dan mengusulkan jumlah kebutuhan vaksin, dan alat pendingin untuk menyimpan vaksin, dan sebagainya," ucap Sutiaji, Wali Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (9/1/2021).
Sesuai pendataan Dinas Kesehatan Kota Malang, total ada sekitar 7.000 nakes yang telah terdaftar dan terverifikasi.
Sedangkan 6.600 nakes lain masih dalam proses pendaftaran.
Sutiaji mengatakan ada sekitar 14.000 nakes yang menjadi prioritas awal penerima vaksin Covid-19 di Kota Malang.
"Kalau total di Kota Malang, masih belum tahu jumlah pastinya. Tapi lihat saja jumlah penduduk di Kota Malang usia 19-59 tahun, kemudian dikurangi komorbid, orang yang sudah terpapar, dan ibu hamil," ucapnya.
Setelah ada perintah dari pemerintah pusat, Sutiaji juga akan mendata petugas di bagian pelayanan publik.
"Jadi data yang sudah masuk ke Pemprov dan diteruskan ke pusat itu masih ada ruang untuk updating lagi. Jangan sampai akomodasi dan infrastruktur lain belum siap ketika pendistribusian vaksin Covid-19 nanti," tandasnya. (Rifky Edgar)
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).