Berita Malang Hari Ini

5 Kemungkinan Sumber Suara Dentuman Keras di Malang Sudah Gugur, Masih Misterius

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar menegaskan suara dentuman yang terjadi di Malang Raya pada Rabu dini hari bukan berasal dari kegiatan manusia

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Salah satu dugaan sumber suara dentuman keras di Malang dari proyek JLS. Pengguna jalan melintasi pohon yang dirobohkan alat berat pada proyek Jalan Lintas Selatan (JLS) di Kawasan Hutan Lindung Kondangmerak, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Kamis (13/6/2019). - FOTO DOK 

Hendri menegaskan, suara dentuman yang terdengar sekira pukul 00:00 WIB tersebut juga bukan berasal dari kegiatan latihan militer di Kabupaten Malang.

"Kami juga memastikan kepada beberapa pihak yang memiliki bahan peledak seperti PT Pindad dan Satuan TNI. Hasilnya, tidak ada kegiatan latihan atau kegiatan yang menggunakan bahan peledak atau bahan yang bisa mengakibatkan dentuman besar," jelasnya.

2Bukan Asteroid

Pihak Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) mengkonfirmasi tidak ada asteroid yang jatuh ke bumi, terkait suara dentuman keras di Malang.

Seperti telah diberitakan Kompas.com sebelumnya, peneliti di Pussainsa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Andi Pangerang, menegaskan, sejauh ini tidak ada catatan asteroid yang tiba pada Rabu (3/2/2021) tengah malam.

Hal itu diketahui, setelah Lapan melakukan pengecekan dengan menggunakan NEO Earth Close Approaches dengan alamat http://cneos.jpl.nasa.gov/ca/ selama 2-3 hari terahir.

"Belum ada," kata Andi kepada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Batu meteorit yang menghantam rumah warga di Lampung Tengah pada 28 Januari 2021. Peneliti Itera Lampung memastikan batu itu adalah pecahan meteor yang masuk atmosfer bumi.
Batu meteorit yang menghantam rumah warga di Lampung Tengah pada 28 Januari 2021. Peneliti Itera Lampung memastikan batu itu adalah pecahan meteor yang masuk atmosfer bumi. (Dok. Humas Itera Lampung)

Meskipun, terdapat dua asteroid yang melintas dekat dengan bumi, tetapi kata Andi, waktu tiba di Bumi bukan tengah malam tadi.

Ia menjelaskan, berdasarkan database Close-Approached Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, asteroid yang melintas dekat dengan bumi dengan jarak kurang dari 1 jarak bulan (jb) hanyalah asteroid 2020 SO.

Lanjutnya, asteroid 2020 SO memiliki jarak kurang lebih 225.900 km dan bergerak dengan kecepatan 36.864 km/jam.

Sementara, untuk asteroid kedua yaitu asteroid 2020 TB12 memang melintas dekat bumi pada 1 Februari pukul 12.51 WIB dengan jarak 6,75 jarak bulan atau 2.594.000 km.

Nah, dengan ukuran sekitar 110-240 meter dan jika kelajuannya 32.000 km per jam, maka seharusnya baru akan tiba 81 jam lagi atau 3 hari 9 jam.

3. Bukan gempa bumi

Menanggapi kejadian dentuman di Malang , Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono pun angkat bicara.

Daryono menyampaikan, berdasarkan catatan sensor BMKG di Pandaan (MLJI) tidak mencatat anomali seismik sesuai dari laporan warganet bahwa mendengar suara dentuman misterius tersebut pada sekitar pukul 00.50 WIB - 1.18 WIB dan pukul 03.00 WIB - 03.22 WIB.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved