Dentuman Keras di Malang Disebut Bukan Asteroit, Di Lampung Batu Meteorit yang Jatuh Akan Dijual
JIka di Malang dibantah, peristiwa suara dentuman keras yang bersumber dari meteor yang jatuh ke bumi baru-baru ini terjadi di Lampung.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Suara dentuman keras di Malang pada Rabu (3/1/2021) masih misterius. Belum diketahui secara pasti sumber suara dentuman.
Beberapa spekulasi tentang sumber suara dentuman di Malang seperti dari aktivitas vulkanik sudah dipatahkan.
Termasuk kemungkinan suara itu dari meteor yang jatuh juga sudah dibantah pihak terkait.
Tapi peristiwa suara dentuman keras yang bersumber dari meteor yang jatuh ke bumi baru-baru ini terjadi di Lampung.
Peristiwa meteor jatuh itu diketahui dan menghebohkan warga Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah pada Kamis, 28 Januari 2021.
Bahkan warga bernama Munjilah bisa mendapatkan potongan batu meteor yang jatuh di rumahnya.
Keberadaan batu meteor itupun tak kalah membuat heboh warga, hingga akhirnya terdengar kabar batu meteor itu akan dijual oleh Munjilah.
Dikutip dari Kompas.com , pemilik rumah berniat menjual karena mengetahui jika batu meteorit bernilai jual tinggi.
Namun, seorang ahli meminta Munjilah mengurungkan niatnya menjual meteorit tersebut.

Mengetahui rencana Munjilah, Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung Robiatul Muztaba angkat bicara. Daripada dijual untuk kepentingan pribadi, Robiatul meminta Munjilah menyumbangkan batu meteorit tersebut kepada negara.
"Sebaiknya tidak diperjualbelikan, tapi diberikan ke negara untuk penelitian, untuk kemajuan ilmu pengetahuan," ujar Robiatul.
Selama ini, kata dia, kebanyaka batu yang dipelajari ialah yang bersumber dari bumi.
Jatuhnya meteorit di rumah Munjilah sebenarnya bisa sangat menunjang dunia penelitian dan ilmu pengetahuan.
"Bisa menjadi bahan penelitian di Indonesia, khususnya di Lampung dan mengembangkan ilmu pengetahuan," tutur Robiatul.