Dentuman Keras di Malang Disebut Bukan Asteroit, Di Lampung Batu Meteorit yang Jatuh Akan Dijual
JIka di Malang dibantah, peristiwa suara dentuman keras yang bersumber dari meteor yang jatuh ke bumi baru-baru ini terjadi di Lampung.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
Tetapi, saat itu memang Munjilah tidak menyebutkan harga penawaran batu tersebut. "Kalau harganya cocok mau dijual kata Bu Munjilah," ujar Edi.
Sebelumnya, Batu meteorit itu ditemukan di dapur rumah Munjilah (60), warga setempat.
Edi mengemukakan, petugas Polsek setempat mendatangi rumah Munjilah pasca- temuan batu meteorit. Sebab, batu itu menarik perhatian warga hingga menimbulkan kerumunan.
"Polisi bilang supaya tidak ada keramaian, karena masih Covid-19 supaya (batu) ditutup," ujar dia.
Ternyata, ada penyebab yang membuat warga berbondong-bondong ke rumah Munjilah.
Mereka menganggap, batu meteorit itu memiliki tuah.
Air rendaman diminum hingga dibalurkan Edi mengemukakan, ada sejumlah warga yang sengaja datang untuk mengambil air rendaman batu meteorit.
"Ada warga yang bilang, batu itu direndam di akuarium, lalu air rendaman batu itu diambil, katanya berkhasiat obat," kata dia.
Dari keterangan warga, tak hanya meminum, masyarakat juga membalurkan air rendaman batu itu ke tubuh mereka.
Tindakan tersebut mendapat peringatan dari ahli. Sebab, penelitian menunjukkan batu tersebut mengandung unsur logam.
Namun, belum diketahui apakah batu mengandung radioaktif. Jika ada kandungan radioaktif dalam meteorit itu, maka berpotensi menyebabkan kanker bagi warga yang mengonsumsi air rendamannya.
Suara Dentuman di Malang dari Proyek JLS ?
Ketika sumber suara dentuman keras di Malang dipastikan bukan dari jatuhnya meteor dan aktivitas gunung vulkanik, perkiraan sumber suara baru yang muncul adalah dari aktivitas pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) di Kabupaten Malang.
Dugaan ini disampaikan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji.

Prang nomor satu di Kota Malang itu, mengaku sempat mendengar beberapa kali suara dentuman tersebut.