Benarkah Vaksinasi Covid-19 Cukup Datang ke Faskes Tanpa Menunggu Sms? Ini Jawaban Kemenkes RI
Benarkah vaksinasi Covid-19 cukup datang ke faskes tanpa menunggu sms? ini jawaban Kemenkes RI
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Benarkah vaksinasi Covid-19 cukup datang ke faskes tanpa menunggu sms?.
Pertanyaan itu dijawab oleh dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI).
Menurut Siti Nadia, saat ini pemerintah telah memvaksinasi lebih dari 1 juta tenaga kesehatan dalam waktu 1 bulan sejak pertama kali dimulai 13 Januari 2021 lalu.
Melihat perkembangan yang positif dan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi demi mencapai kekebalan kelompok, maka program vaksinasi akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
Tahap selanjutnya akan diberikan ke kelompok prioritas berikutnya, yaitu masyarakat lanjut usia (lansia) dan petugas pelayanan publik.
• UPDATE Nasib Hervina Guru yang Dipecat via WA Karena Curhat Soal Gaji di Medsos, Kepsek Akan Dicopot
Baca juga: EDAN, Bapak di Bima Paksa Anak Kandung Layani Nafsu Orang Gila, Terkuak Modus Cuci Tangan

Pemerintah menargetkan akan memvaksinasi 16,9 juta petugas layanan publik dan 21,5 juta lansia di seluruh Indonesia.
“Untuk tahapan registrasi nantinya tidak harus menunggu SMS atau pemberitahuan dari aplikasi.
Namun cukup datang ke fasilitas kesehatan (faskes) dan akan langsung terdaftar di sistem PCare yang sudah kami sediakan sebelumnya,” terang dr. Siti Nadia Selasa (16/2/2021).
“Ada beberapa cara untuk pemberian vaksinasi tahap kedua ini nantinya, yaitu berbasis faskes, berbasis institusi, vaksinasi massal di tempat.
Kemudian vaksinasi massal bergerak, seperti vaksinasi bagi pedagang pasar yang akan dilakukan di pasar sehingga tidak lagi penerima vaksin harus datang ke faskes,” ujarnya dikutip dari Tribunnews.com artikel 'Vaksinasi Tahap Kedua Bagi Petugas Pelayanan Publik, Begini Prosedurnya'.
Baca juga: Harga Fantastis Vespa Raffi Ahmad & Dress Nagita Slavina, Fakta Kemewahan Ulang tahun Sultan Andara
Baca juga: Respon Dayana Tahu Jumlah Followernya Turun Drastis, Pasangan Fiki Naki Tak Takut Akunnya Hilang

Menurut Siti Nadia, lansia memiliki beban berat terkait angka kesakitan dan kematian akibat terinfeksi COVID-19.
"Sementara petugas pelayanan publik memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi,” terangnya
Kendati masyarakat sebentar lagi akan mendapatkan vaksinasi, Siti Nadia menghimbau bahwa upaya ini belum cukup.
“Vaksinasi, 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) serta 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) merupakan satu rangkaian utuh yang tidak terpisahkan.
Setelah vaksin kita tidak boleh kendor melaksanakan protokol kesehatan,” himbaunya saat Dialog Produktif bertema Vaksinasi Tahap Kedua di Depan Mata yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID-IKP.