Hotel Niagara Malang
Sejarah Hotel Niagara Malang, Jadi Gedung Tertinggi di Asia dan Arsitektur Pakai Unsur Suku Aztec
Setelah menjadi viral, banyak pihak yang penasaran dan ingin mengetahui sejarah berdirinya hotel Niagara yang dikenal memiliki suasana mistis di Malan
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Namun Liem Sian Joe dan keluarga hanya menempatinya sampai tahun 1920-an saja, karena dia meninggalkan Indonesia dan menetap di Negara Belanda.
Setelah ditinggal oleh pemiliknya villa keluarga ini mulai jarang digunakan dan kurang terawat selama bertahun-tahun.
Pada saat gedung hotel Niagara vakum antara tahun 1930an hingga 1960an, gedung ini sempat digunakan oleh Belanda.
"Pada saat vakum antara tahun 1930an sampai 1960an itu difungsikan oleh warga Belanda," ungkap Ongko Budiarto.
Pada tahun 1960 salah seorang ahli waris keluarga Liem Sian Joe menjualnya kepada seorang pengusaha yang berasal dari Surabaya bernama "Ong Kie Tjai".
Ong Kie Tjai yang merupakan ayah dari Ongko Budiharto, pemilik sekaligus sebagai General Manager Hotel Niagara kini.
Setelah dilakukan sejumlah pembenahan mulai tahun 1964, gedung tersebut difungsikan sebagai hotel dan diberi nama '"Hotel Niagara"'.
Rencananya, kedepan Ongko akan berusaha meningkatkan daya guna hotel dengan membuatkan lift baru.
Ongko menambahkan tidak akan menjual hotel ini karena bangunan ini merupakan warisan peninggalan dari sang Ayah.
Ongko berharap, Hotel Niagara dapat menjadi warisan masa lalu yang patut dipertahankan sebagai satu di antara destinasi daerah Lawang, Malang.
Penulis: Frida Anjani / SURYAMALANG.COM
Ikuti berita viral di TikTok dan hotel Niagara Malang lainnya.