TERUNGKAP Penyebab KRI Nanggala 402 Tenggelam, Bodi Retak Mirip Kapal Selam Ara San Juan

Pada Minggu (25/4/2021) didapat kepastian bahwa puing-puing kapal selam KRI Nanggala 402 ditemukan di perairan Bali Utara pada kedalaman 838 meter

Editor: Bebet Hidayat
Tribun Medan/Kolase TribunStyle.com/YouTube Kostack Studio/Instagram
Ilustrasi KRI Nanggala 402 Tenggelam, Bodi Retak Mirip Kapal Selam Ara San Juan 

Tenggelamnya KRI Nanggala-402 disebut seperti yang dialami kapal selam Argentina ARA San Juan.

Melansir BBC (17 November 2018), kapal selam ARA San Juan menghilang 430km di lepas pantai Argentina pada 15 November 2017 dengan membawa 44 awak.

Angkatan laut Argentina menghentikan misi penyelamatannya dua minggu setelah kapal selam itu menghilang.

Namun, setahun satu hari setelah hilang, para pejabat mengumumkan kapal selam tersebut telah ditemukan 800 m di bawah permukaan Samudra Atlantik.

ARA San Juan sedang dalam perjalanan kembali dari misi rutin ke Ushuaia, dekat ujung selatan Amerika Selatan, ketika dilaporkan mengalami "gangguan listrik".

Menurut komandan angkatan laut Gabriel Galeazzi, kapal selam itu muncul dan melaporkan terjadinya "korsleting" di baterai kapal.

Kapal selam itu diperintahkan untuk mempersingkat misinya dan segera kembali ke pangkalan angkatan laut di Mar del Plata.

Kontak terakhir angkatan laut Argentina dengan kapal itu sekitar pukul 07:30 waktu setempat pada 15 November, di mana kaptennya dikabarkan mengkonfirmasi bahwa awaknya baik-baik saja.

Delapan hari setelah kapal selam itu menghilang, Organisasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir yang berbasis di Wina mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi suara beberapa jam setelah kontak terakhir kapal selam itu.

Lembaga itu, yang mengoperasikan jaringan pos pendengaran untuk memantau ledakan nuklir, mengatakan bahwa telah terjadi "anomali hidro-akustik" sekitar 30 mil laut (60 km) utara dari posisi terakhir kapal selam.

Angkatan Laut Argentina mengatakan itu mungkin suarakapal selamyang meledak.

Juru bicara Angkatan Laut Enrique Balbi mengatakan bahwa air telah memasuki snorkel kapal selam, yang digunakan untuk mengambil udara dari atas permukaan saat kapal selam itu tenggelam.

Air asin menetes ke baki baterai di haluan, menyebabkan baterai korsleting dan membara, katanya.

Sebuah video yang diunggah channel Kostack Studio "Submarine ARA San Juan Simulation (Implosion + Sinking), similar to KRI Nanggala 402" yang menampilkan simulasi kerusakan kapal selam ARA San Juan dengan gambar 3D (3 dimensi) pun menjadi pembahasan sejumlah kalangan.

Mereka menilai tenggelamnya kapal selam ARA San Juan mirip dengan yang dialami KRI Nanggala-402.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved