Berita Probolinggo Hari Ini

Curhat Istri Maling Motor yang Kabur & Disebut Tewas Gantung Diri di Probolinggo, Ada 4 Kejanggalan

Istri Ahmad Fauzi maling motor yang kabur meminta polisi menunjukkan hasil autopsi kematian suaminya karena ia merasa banyak hal yang janggal

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dyan Rekohadi
surya.co.id
Ilustrasi 

Penulis :  Tony Hermawan , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Peristiwa tahanan maling motor yang kabur dari Polsek Kota Anyar, Probolinggodan ditemukan tewas gantung diri masih berbuntut karena pihak keluarga menuntut adanya hasil autopsi.

Kisah tahanan kasus curanmor bernama Ahmad Fauzi (27) yang ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon dalam hutan setelah 2 hari kabur dari Polsek Kota Anyar, Probolinggo itu dinilai janggal dan kini mencuat dugaan kematiannya karena pembunuhan.

Istri Fauzi, Iin meminta polisi menunjukkan hasil autopsi kematian suaminya karena ia merasa banyak hal yang janggal.

Setidaknya ada 4 kejanggalan yang dirasakan Iin yakni  kondisi suaminya, Ahmad Fauzi saat ditemukan tergantung di pohon, sikap polisi yang melarang keluarga melihat jenazah, pakaian yang dikenakan suaminya saat ditemukan tewas dan kronologis pelarian suaminya.

Meski polisi sudah menyatakan bahwa Fauzi tewas karena bunuh diri namun dugaan pembunuhan justru mencuat.

Keluarga menilai kematiannya sangat berbeda dengan ciri kematian akibat gantung diri pada umumnya.

Istri Fauzi, Iin meyakini suaminya tidak melakukan bunuh diri.

Menurutnya, setelah dirinya melihat secara seksama video saat suaminya ditemukan tewas tergantung di pohon posisi kaki tidak tergantung malahan hampir menyentuh tanah.

"Saya sendiri merasa janggal lihat video penemuan mayat suami saya. Karena gak ada ciri meninggal karena gantung diri misal mata melotot dan lidah menjulur keluar dari mulut," kata Iin.

Iin malah punya firasat kuat sebelum suaminya ditemukan tewas sempat mengalami tindakan kekerasan.

Karena muka suaminya penuh luka lebam seperti baru menerima pukulan.

"Sudah bukan seperti Mas Fauzi. Bibirnya juga seperti habis kena pukul tapi siapa yang melakukan saya gak tahu," ujarnya.

Iin juga mengungkap saat petugas mengirim jenazah ke rumah duka, keluarga dilarang membuka jenazah.

"Jenazah Suami saya datang ke rumah jam 11 malam. Saat itu keluarga tidak boleh membuka jenazah. Polisi langsung meminta langsung dimakamkan," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved