Jendela Dunia
Warga Jepang Mulai Tidak Percaya Virus Corona, Vaksin Dianggap Menghambat Sinyal 5G dan Mengubah DNA
Warga Jepang Mulai Tidak Percaya Virus Corona, Vaksin Dianggap Menghambat Sinyal 5G dan Mengubah DNA
Bersama dengan kementerian kesehatan, pihaknya mengatakan telah mendeteksi infeksi dengan varian baru di wilayah tengah Filipina sejak akhir Januari.
Sebanyak 34 kasus telah dikonfirmasi di negara itu sejauh ini.
Namun, Departemen Kesehatannya belum mengomentari jenis baru itu, menurut CNN Filipina.
Awal pekan ini, dilaporkan bahwa sebuah varian virus corona baru telah ditemukan di Inggris setelah dua orang kembali dari Karibia.
Kasus tersebut ditemukan di Tenggara Inggris, kata Public Health England (PHE).
Variannya, dari Antigua, sedang diselidiki, tetapi belum digolongkan "mengkhawatirkan".
PHE mengatakan strain Antigua, yang dikenal sebagai VUI-202103/01, mengandung "mutasi lonjakan yang biasanya dikaitkan dengan Variants of Concern".
Para ilmuwan telah menekankan selama pandemi bahwa mutasi virus tidak dapat dihindari.
Beberapa strain menjadi lebih mudah menular atau dapat mengurangi keefektifan vaksin.
Para peneliti sebelumnya mengatakan varian yang resisten terhadap vaksin saat ini kemungkinan akan muncul di beberapa titik.
Tetapi mereka menekankan bahwa vaksin juga dapat diadaptasi dengan cepat.
Varian Kent Covid Inggris pertama kali muncul pada bulan September dan memicu lonjakan kasus selama penguncian akhir tahun lalu. Sejak itu menyebar ke seluruh dunia.
Varian tersebut membawa mutasi N501Y, yang berarti lebih menular, dan dianggap menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Berita terkait orang Jepang tidak percaya virus corona