Berita Lumajang Hari Ini
Belajar dari YouTube, Seminggu Sekali Arif Kantongi Rp 3 Juta dari Menanam Selada Hidroponik
Pemuda asal Lumajang sukses membudidayakan sayuran hidroponik di lahan seluas 200 meter persegi, seminggu sekali ia mendapat penghasilan Rp 3 juta
Penulis: Danendra Kusuma | Editor: rahadian bagus priambodo
Ternyata seladanya cukup banyak disukai orang-orang kalangan menengah ke atas. Katanya, orang-orang kaya suka makan sayur dari hasil budidaya hidroponik karena bebas pestisida.
"Kata orang kan memang selada saya lebih kres. Itu karena sama sekali tidak menggunakan pupuk. Asupannya hanya air yang dicampur nutrisi abmix," ujarnya.
Terbukti seladanya berkualitas istimewa, insting bisnis Arif mulai bermain. Di sela-sela waktu merawat selada, Arif kerap berkeliling di sekitaran kota Lumajang.
Jujukannya rumah makan, penjual kebab, atau tempat usaha catering.
Nah, tempat-tempat itu lah Arif menawarkan diri sebagai supplier selada.
Kini ia tinggal menuai hasil kerja kerasnya. Seminggu sekali Arif bisa mendapat penghasilan Rp 2 juta hingga Rp 3 juta.
Bertani dengan metode hidroponik bukanlah hal yang baru. Sudah banyak cerita petani sukses setelah mencoba bertani hidroponik.
Hidroponik bisa menjadi bisnis yang cukup menjanjikan. Sayuran yang ditanam melalui sistem hidroponik memiliki harga jual lebih tinggi.
Harga selada Arif di pasaran bisa tembus Rp25 ribu per kilogram.
Berbeda dengan sistem bertanam konvensional, petani hidroponik harus lebih telaten mengecek saluran air.
Sebab, sumber makanan tanamannya hanya berasal dari air dan campuran nutrisi.
Selain itu, petani hidroponik juga harus pintar-pinta mengatur siklus tanaman dari masih bibit, semai, hingga siap panen.
Tujuannya agar rotasi panen bisa rutin dilakukan setiap minggu.