Berita Surabaya Hari Ini
Ibu Tewas Digorok, Anak Terlambat Tahu Padahal Akan Hadiahkan Gaji Pertamanya
Anton (23), anak kedua Pasri (52) yang lehernya tergorok nyaris putus, terlambat mengetahui kematian ibunya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Anton (23), anak kedua Pasri (52) yang lehernya tergorok nyaris putus, terlambat mengetahui kematian ibunya.
Ia terlihat sangat sedih saat pulang ke rumah kontrakan orangtuanya itu Jalan Simo Gunung Barat Tol Gang 2, Suko Manunggal, Surabaya, Kamis (2/2/2023) malam.
Pemuda kurus tegap dan berkulit putih itu hendak menghadiahi ibunya dengan uang gajiannya bulan Februari ini.
Ia baru mendengar kabar sedih itu setelah kerja lembur di pabrik kawasan Tandes, Surabaya, Kamis malam.
Anton harus segera pulang. Ibunya menjadi korban kebrutalan pembunuh kejam.
Baca juga: Wanita 19 Tahun Cekik Bayi yang Baru Dia Lahirkan Hingga Tewas, Pacarnya Tak Mau Tanggung Jawab
Baca juga: Pernikahan Ayu Ting Ting dan Boy William Disorot Kiky Saputri Buntut Ucapan Umi Kalsum, Tahun Ini?
Beberapa tetangga dan anggota kepolisian mencoba menghubungi sang bungsu itu sejak sore, sesaat warga memperoleh kabar kematian tragis Pasri.
Namun, warga kesulitan menghubungi ponsel Anton yang sedang bekerja di pabrik.
"Dari tadi ponselnya sulit ditelepon. Ternyata memang belum pulang. Padahal kondisi ibunya begini," ujar tetangga korban, Cipto, kepada awak media di lokasi kejadian
Sejumlah warga yang berharap cemas itu, mendadak dikagetkan dengan sebuah ingatan.
Pasri dan Suharsono pernah berujar kepada para tetangga, memang Anton tidak pulang sebelum pukul 17.00 WIB.
Warga yang menyadari hal tersebut menduga kuat bahwa ponsel Anton tidak sedang dalam genggamannya.
Melainkan, sedang disimpan dalam loker hingga jam lembur Anton rampung.
"Alhamdulillah ternyata Anton sudah di Polsek Sukomanunggal sekarang," pungkasnya.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 21.20 WIB. Anton akhirnya pulang ke rumahnya.
Tak seorang diri. Pria berkaus abu-abu itu, tiba dengan dibonceng oleh salah seorang anggota Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya yang berpakaian sipil.
Baca juga: Tangis Venna Melinda Pecah, Dianggap Hanya Akting di Kasus KDRT hingga Dituding Pukuli Diri Sendiri
Baca juga: Mahasiswa di Jawa Timur Minta Pemilu Digelar Sesuai Jadwal, Tak Boleh Ada Penundaan
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.