Berita Malang Hari Ini

Rektor Universitas Ma Chung Dikukuhkan Menjadi Guru Besar Ilmu Manajemen

Rektor Universitas Ma Chung (UMC) Malang Prof Dr Murpin Josua Sembiring SE MSi dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Manajemen, Senin (6/2/2023).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang/sylvi
Rektor Universitas Ma Chung (UMC) Malang Prof Dr Murpin Josua Sembiring SE MSi dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Manajemen, Senin (6/2/2023). Murpin dalam pengukuhan itu membawakan pidato berjudul "Strategi dan Role Model Manajemen Bisnis Startup di Era New Normal”. 

SURYAMALANG.COM |MALANG - Rektor Universitas Ma Chung (UMC) Malang Prof Dr Murpin Josua Sembiring SE MSi dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Manajemen, Senin (6/2/2023).

Dalam pengukuhan itu, Murpin membawakan pidato berjudul "Strategi dan Role Model Manajemen Bisnis Startup di Era New Normal”. 

Dengan pengukuhan ini, maka Ma Chung memiliki dua guru besar.

"Begitu saya masuk disini, baru ada satu profesor. Perguruan tinggi (PT) di manapun harus menambah profesornya. Karena indikator  PT bagus bermutu, harus ada profesor. Ini adalah puncak kompetensi seorang dosen. Di TNI Polri seperti jendral-lah," kata Murpin pada wartawan usai acara, Senin (6/2/2023).

Memang, lanjutnya untuk menjadi profesor tidak gampang. Tapi dijalani saja. "Misalkan jurnal berbayar mahal, riset," katanya.

Sejak awal, ia memang fokus untuk menggeluti bidang manajemen khususnya strategi manajemen. "Ibaratnya di tentara itu kopassusnya," jelas pria berkacamata ini.

Yang ia sampaikan di pidato adalah puncak pemahaman perenungannya, data dan fakta yang ia lihat tentang berjatuhannya start up, PHK karyawan, investor tak mau lagi membiayai usaha start up.

"Saya khawatir dong. Periset dunia sangat yakin Indonesia pada 2030-2045 punya kekuatan ekonomi dunia," katanya.

Tapi di dunia berguguran start up nya, begitu juga di Indonesia. Maka ia perlu memberi  warning dimana start up harus memiliki strategi bisnis baru.

Ia mencontohkan tentang strategi bersaing. Di mana hanya ingin bisnisnya yang menonjol, dan yang lain mati.

"Gak bisa seperti itu. Harusnya maju bersama dengan masing-masing kekhasannya dari hulu ke hilir,' katanya.

Rohnya pada ekonomi kerakyatan dan koperasi. "Ngapain pertumbuhan ekonomi tapi banyak PHK. Yang dibutuhkan pemerataan. Pebisbis besar manfaatkanlah UMKM-UMKM. Ngapain produksi sendiri," sebutnya.

Ia mencontohkan sebuah BUMN. Yang membuat kaleng minyak harusnya UMKM yang sudah distandarisasi dan memasok ke BUMN itu.

"Jangan bikin anak usaha, cucu usaha. Serahkan saja ke masyarakat dengan melakukan standarisasi. Maka BUMN bisa mendidik kecil," ujarnya.

Tentang penambahan guru besar, UMC menargetkan lima profesor 2023. "Sekarang kurang empat. Semoga tahun ini tambah dua orang," jelasnya. 

Untuk itu juga dibuat tim grup untuk mendukung agar yang diusulkan masuk ke sistem Dikti.

"Jika Ma Chung hanya memiliki profesor saja maka orang tidak lihat  Ma Chung. Nanti akan ada gubes bidang Bahasa Inggris, IT, manajemen dan akuntansi," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved