Berita Surabaya Hari Ini

Wapres KH Maruf Amin Resmikan Proyek JTB di Surabaya

Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) dan Lapangan Gas MDA & MBH.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Sri Handi Lestari
Wapres RI, KH Ma’ruf Amin meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) dan Lapangan Gas MDA & MBH di Sheraton Hotel and Towers, Surabaya, Rabu (8/2/2023). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JBT) dan Lapangan Gas MDA & MBH di Sheraton Hotel and Towers, Surabaya, Rabu (8/2/2023).

Proyek Lapangan Gas JTB menyerap tenaga kerja sebanyak 7.523 orang.

Peresmian 2 proyek migas ini juga ada penyerahan revisi POD I Lapangan Asap, Kido dan Merah Wilayah Kerja Kasuari dari Menteri ESDM kepada Kepala SKK Migas.

Perubahan POD I Lapangan Asap, Kido dan Merah akan meningkatkan investasi dari USD 914 juta atau Rp 13,5 triliun menjadi USD 3,376.7 juta atau Rp 50 triliun.

Revisi POD I tersebut akan memberikan gross revenue sebesar US$ 8,793 miliar, biaya cost recovery sebesar US$ 5,891 miliar dengan bagian pemerintah mencapai US$ 2,011 miliar atau setara dengan Rp 29,8 triliun dan bagian kontraktor sebesar US$ 891,3 juta atau setara dengan Rp 13,2 triliun.

Maruf Amin mengatakan ada empat strategi untuk meningkatkan pemanfaatan migas di era transisi energi.

"Pertama, realisasikan target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030 atau lebih cepat,” kata Maruf Amin.

Kedua, segera selesaikan desain kebijakan gas nasional yang mencakup rancangan besar terkait gas berikut kebutuhan industri secara konkret.

Menurutnya, kebutuhan gas untuk pupuk, pembangkit listrik, industri petrokimia, dan industri lain harus dapat diidentifikasi dan dicukupi untuk mendorong tumbuhnya industri di tanah air.

Selain itu, penetapan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) juga harus memperhatikan unsur keadilan dan keseimbangan manfaat yang diterima oleh produsen gas, industri yang menggunakan gas, dan pemerintah.

"Ketiga, segera selesaikan pembangunan infrastruktur gas. Lokasi lapangan gas yang jauh, bahkan ada yang di laut, tentu butuh infrastruktur yang baik untuk menyalurkan gas ke titik-titik industri maupun pembangkit," jelasnya.

Keempat, gunakan teknologi rendah karbon dalam industri migas.

"Kegiatan operasi SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) harus menggunakan teknologi rendah emisi sehingga dapat ikut berkontribusi pada pencapaian target Net-Zero Emission,” ungkap Maruf Amin.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved