Berita Malang Hari Ini
Tanam Pohon Pisang dan Pepaya di Jalan Rusak Desa Kasembon, Bululawang, Malang
Viral di media sosial, sebuah foto di salah satu Instagram akun media Malang, menunjukkan jalan di sebuah desa ditanami oleh pohon pisang, pepaya.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MALANG - Viral di media sosial, sebuah foto di salah satu Instagram akun media Malang, menunjukkan jalan di sebuah desa ditanami oleh pohon pisang, pepaya, dan penanda tambal ban karena rusak.
Diketahui jalan tersebut merupakan jalan alternatif di Dusun Krajan, Desa Kasembon Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.
Ketika Suryamalang.com mengunjungi lokasi pada Rabu (1/2/2023) sore, jalan tersebut sudah dalam kondisi kembali seperti semula.
Akan tetapi lubang pada jalan masih terlihat. Yang mana di lokasi tersebut terdapat lubang cukup banyak dengan diameter sekitar 50 sentimeter, dan kedalaman sekitar 10 sentimeter.
Ketika pengendara lewat jalan tersebut banyak yang menurunkan kecepatan kendaraan untuk menghindari jalan berlubang.
Kondisi jalan akan lebih para ketika sedang turun hujan. Yakni air akan menutupi lubang jalan dan tidak terlihat oleh pengendara.
Menurut penuturan salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya, membenarkan jika jalan tersebut memang sebelumnya tertanam pohon pisang di tengah jalan.
"Yang memasang pohon tidak tahu saya, tapi kemungkinan dipasangnya itu pas malam hari kemarin. Jadi tidak ada yang tahu," ungkap pria tersebut.
Ia menjelaskan, jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Bululawang ke Kecamatan Wajak itu sering terjadi kecelakaan. Namun, tidak sampai terjadi kecelakaan yang serius.
"Kemarin ada yang sampai jatuh bagian depan motornya pecah karena menghindari lubang di jalan," terangnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dusun Krajan, Desa Kasembon, Choirul Anwar juga tidak mengetahui perihal penanaman pohon pisang di tengah jalan.
Diakuinya, pohon pisang itu diketahui pada Rabu pagi. Kemudian dia langsung melaporkannya ke Kepala Desa Kasembon.
"Yang naruh di situ kurang tahu saya, naruhnya pas malam hari. Terus paginya ada tanaman itu, jam 07.30 WIB pak kepala desa telepon saya, terus saya ambil semua itu," paparnya.
Anwar mengambil pohon pisang yang tertancap di tengah jalan itu karena dirasa menganggu arus lalu lintas.
Terutama pada kendaraan roda empat yang akan melintas. Karena jalan tersebut tidak cukup lebar.
Menurutnya penanaman pohon pisang di tengah jalan merupakan bentuk protes dari warga karena jalan yang yang rusak.
Menurutnya, jalan tersebut merupakan jalan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Bahkan pihak desa juga sudah mengajukan perbaikan ke pemkab.
Namun, hingga saat ini belum ada perbaikan pada jalan. Sehingga untuk mengurangi adanya kecelakaan, dirinya mengakui menguruk lubang dengan tanah.
"Biasanya juga saya uruk dengan tanah," ungkapnya.
Tak hanya di Dusun Krajan saja kondisi jalan yang mengalami kerusakan, Anwar menyebutkan jalan di Dusun Sukorejo, Desa Kasembon juga mengalami kerusakan. Bahkan kondisinya lebih parah.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.