Daftar Korban Pembunuhan Berantai Dukun Pengganda Uang, Banjarnegara, Asal Jakarta Hingga Palembang
Mayoritas korban dukun pengganda uang di Banjarnegara adalah pasangan laki dan perempuan yang dikubur bersama dalam satu liang.
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SEMARANG - Daftar korban pembunuhan berantai dukun palsu pengganda uang di Banjarnegara mulai mulai terungkap.
Sudah ada 12 mayat korban yang ditemukan dikubur di kebun milik tersangka Tohari alias Mbah Slamet, si dukun pengganda uang.
Dari pembongkaran kubur korban pengganda uang itu, didapati mayoritas korban adalah pasangan laki dan perempuan yang dikubur bersama dalam satu liang.
Baca juga: Kisah Nyata Pembunuhan Berantai Modus Dukun Pengganda Uang, Sudah 11 Mayat Korban Ditemukan
Polisi sudah mengantongi nama-nam korban pembunuhan berantai itu.
Dari data awal yang didapat, para korban itu berasal dari daerah yang beragam.
Ada yang dari Sukabumi, Tasikmalaya, Jakarta, Yogyakarta hingga dari Palembang.
Saat ini Polda Jateng terus mengindentifikasi para korban dari dukun pengganda uang Banjarnegara, Slamet Tohari atau Mbah Slamet.
Dua jasad telah teridentifikasi, sisanya masih polisi dalami.
"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya,Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).
Para korban lainnya dipendam oleh tersangka dibagi ke dalam beberapa liang.
Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.
Satu warga asal Gunung Kidul laki-laki dikubur di liang nomor 2.
Dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3.
Dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan dikubur liang nomor 4.
Dua warga Palembang atas nama saudara Mulyadi dikubur liang sama bersama kekasihnya di liang nomor 5.
Dua warga Jogja dikubur di liang sama di liang nomor 6.
"Tiap dua jenazah Dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda.
Jasad korban yang berjumlah 12 tersebut telah diperiksa oleh tim forensik Polda Jateng.
Selain dua mayat yang sudah terindentifikasi atas nama Paryanto dan Mulyadi, sembilan mayat belum terindentifikasi.
Polisi sejauh ini hanya mendeteksi sembilan mayat sisanya yakni enam laki-laki umur 40-50 tahun dan tiga perempuan umur 25-35 tahun.
"Di masing-masing liang didapati botol Aqua. Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," terang Kapolda.
Ia meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga supaya menghubungi polisi terutama dari daerah yang disebut tersangka.
"Tidak harus di Banjarnegara, bisa di polres wilayah kami, nanti untuk dilakukan pengambilan data antemortem," paparnya.
Kasus tersebut terbongkar berasal dari pesan WhatsApp korban Paryanto kepada anaknya.
Anaknya lantas melapor ke polisi, setelah diinterogasi, tersangka Slamet Tohari mengaku telah membunuh lima orang.
Para korbannya dikubur di lokasi sama di jalan setapak area perkebunan dusun Balun, Wanayasa, Banjarnegara.
"Awalnya mengaku lima, setelah dibongkar ternyata ada sembilan mayat," ucap Kapolda.
Mulai Beraksi Sejak Tahun 2020
Kapolres Banjarnegara, AKBPHendri Yulianto mengatakan Slamet mengaku melakukan aksi keji sejak tahun 2020.
Slamet tidak ingat satu persatu mayat yang dikuburnya.
"Dia hanya hanya ingat pada tanggal 23 Maret kemarin. Terkahir dia memberikan informasi ke anaknya pada tanggal 24 Maret 2023. Itu yang terakhir," jelasnya.
Dikatakannya, Slamet mengubur korbannya di tanah lokasi tersebut. Hal itu dilakukan Slamet seorang diri.
"Korban diajak ke lokasi menggunakan kendaraan korban, ada juga yang menyewa dalam rangka ritual menggandakan uang. Kemudian dikasih minum yang isinya obat potasium, dan obat penenang," imbuhnya.
Kapolres menyebut lubang itu digali sendiri oleh Slamet. Dirinya mulai menggali lubang ketika korbannya tewas.
"Jadi waktu datang belum ada lubang. Ketika sudah mati baru menggali lubang," jelasnya.
Saat dihadirkan di tempat kejadian perkara (TKP) mbah Slamet mengaku tega melakukan perbuatan keji itu karena terlilit utang.
"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur dia, Selasa (4/4).
Menurutnya, ritual itu dimulai dari pukul 19.30. Korbannya diajak ke lokasi itu dari rumahnya pukul 16.00.
"Kalau kemalaman takut. Jadi berangkatnya agak siangan. Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tuturnya.
Dikatakannya, korban diajak ke lokasi ritual menggunakan kendaraan miliknya. Hal ini untuk menghilangkan jejak.
"Jadi ke tempat saya naik bus. Kalau korban bawa kendaraan tidak berani akan ketahuan," kata dia.
Dia tidak menepis korbannya diberi minum yang telah dicampuri obat potasium dan obat penenang. Korban tidak bisa berbuat apapun setelah meminum minuman tersebut.
"Korban hanya muntah sedikit lalu tidak terasa apa-apa," imbuhnya.
Menurutnya, obat dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.
Bahkan korban tidak berteriak setelah meminum air yang diberikannya.
"Jadi korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum ya tidak bisa dikubur," ujarnya.
Mbah Slamet mengaku memiliki kaki tangan yakni BS yang bertugas membantu mempublikasikan melalui media sosial dan mempertemukannya.
Bahkan pesuruhnya tidak tahu jika dirinya melakukan pembunuhan. "BS dikasih Rp 5 juta kadang Rp 10 juta," tuturnya.
Ia mengaku menyesal atas perbuatannya. Dirinya akan akan mempertanggung jawabkan semua perbuatannya.
"Saya menyesal dan saya ingi bertobat pak," tandasnya.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy kepada wartawan mengatakan polisi masih bekerja menemukan detail semua korban lewat tim Disaster Victim Identification (DVI). "Ada yang tinggal tengkorak saja," paparnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ini Daftar Asal Korban Dukun Slamet Banjarnegara, Sepasang Kekasih dari Palembang Dikubur 1 Liang,
pembunuhan berantai
dukun pengganda uang
Banjarnegara
Polda Jateng
Korban dukun pengganda uang
suryamalang.tribunnews.com
SURYAMALANG.COM
| Realistis Tanpa Jokowi: Pengamat Ungkap Alasan Projo Pindah ke Prabowo, Tak Berbuah Insentif Lagi |
|
|---|
| UPDATE BLT Kesra Rp900 Ribu November 2025: Purbaya Percepat Penyaluran, Cek Nama di Situs Kemensos |
|
|---|
| Penampilan ke-100 Bersama Persebaya Surabaya, Bruno Moreira Ingin Menjadi Legenda Bajul Ijo |
|
|---|
| Minimarket di Ponggok Kabupaten Blitar Dibobol Maling, Belasan Slop Rokok Digasak Pelaku |
|
|---|
| Inilah 10 Desa di Kabupaten Batanghari Jambi Terima Dana Desa 2025 Tertinggi Tembus Rp2,7 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/mbah-Slamet-dukun-pengganda-uang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.