Berita Malang Hari Ini

BPBD Kota Malang Pasang Alat Deteksi Dini Banjir di Sejumlah Titik

BPBD Kota Malang Kota Malang memasang tujuh alat peringatan dini atau early warning system pendeteksi banjir.

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/Purwanto
Warga mendorong motor saat banjir di Jalan Ir Rais, Kota Malang Jumat (24/3/2023). Hujan deras mengguyur Kota Malang menyebabkan beberapa wilayah terdampak banjir. 

SURYAMALANG.COM|MALANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang memasang tujuh alat peringatan dini atau early warning system pendeteksi banjir.

Alat ini diklaim bisa mendeteksi banjir lebih dini.

Kepala BPBD Kota Malang, Parayitno menyatakan, data yang diperolah dari alat tersebut akan digunakan sebagai pedoman mitigasi potensi bencana banjir di Kota Malang.

Sekadar informasi, ancaman bencana banjir di Kota Malang banyak mendapatkan perhatian warga. Pasalnya, kondisi banjir dinilai semakin buruk.

Pemasangan alat pendeteksi dini ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi penanganan dini banjir.

Tujuh alat pendeteksi dini tersebut dilengkapi dengan fitur sensor kamera dan komponen yang lebih baik dari alat yang sebelumnya. 

"Untuk titik pemasangannya, kami lebih orientasikan di sekitar wilayah DAS dan sungai sungai langganan banjir. Lokasinya berada di seekitar Jalan Mergan, Jalan Muharto, Jalan Raya Tlogomas, Jalan Ahmad Yani, Jalan Sunandar Priyo, Jalan Jaksa Agung Suprapto dan Jalan Ki Ageng Gribik. 

Jika rampung, total akan ada 13 alat pendeteksi banjir dini di Kota Malang. Enam alat sebelumnya telah terpasang di Jalan Candi, Jalan Bukit Barisan, Jalan Sawojajar, Jalan Sudimoro, Jalan Blimbing dan Jalan Bareng. 

"Banjir di Kota Malang itu sebetulnya banyak kiriman dari daerah yang lebih tinggi. Jadi selain memasang alat, kami juga membangun komunikasi dengan pihak pihak di wilayah Kecamatan Dau, Kota Batu dan sebagainya," ujarnya. 

Koordinasi dengan pihak di wilayah ketinggian tersebut sebagai langkah mitigasi menghadapi potensi banjir di Kota Malang. 

Diharapkan ada laporan dari wilayah yang berada lebih tinggi dari Kota Malang. Lalu akan direspon oleh BPBD Kota Malang.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang telah menerima dokumen Penyusunan Masterplan Drainase Kota Malang yang akan digunakan untuk mengatasi persoalan banjir.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika saat ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan, berdasarkan masterplan yang dibuat tersebut, Kota Malang direncanakan terbebas banjir pada 2028.

Dana yang dibutuhkan untuk mengatasi persoalan banjir tersebut mencapai Rp 1,8 triliun.

Berdasarkan keterangan di dalam masterplan, dana tersebut akan digunakan secara bertahap mulai 2023 hingga 2028.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved