Berita Malang Hari Ini

Wali Kota Sutiaji Prioritaskan GTT di Kota Malang Menjadi P3K

Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan agar GTT (Guru Tidak Tetap) menjadi prioritas menjadi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/kukuh kurniawan
Walikota Malang Sutiaji menyampaikan agar GTT (Guru Tidak Tetap) menjadi prioritas menjadi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Sehingga tidak boleh lagi ada rekrutmen GTT. Di Kota Malang, jumlah GTT saat ini ada 2000 orang yang mengisi kekosongan guru karena pensiun. 

SURYAMALANG.COM|MALANG-Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan agar GTT (Guru Tidak Tetap) menjadi prioritas menjadi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Sehingga tidak boleh lagi ada rekrutmen GTT. Di Kota Malang, jumlah GTT saat ini ada 2000 orang yang mengisi kekosongan guru karena pensiun. 

"Ini kan ada instruksi dari pusat bahwa GTT sudah tidak ada. Tahun 2024 memang harus dihapus. Maka kami sampaikan bahwa oke dengan kebijakan itu. Tapi tolong dilihat aspirasi dari masyarakat," kata Sutiaji pada wartawan usai kegiatan halal bihalal di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Rabu (3/5/2023). 

Misalkan kebutuhan guru itu sudah sesuai, maka memang itu kebutuhan sesungguhnya. "Tapi ya tolong itu dipertimbangkan segera itu nanti diangkat menjadi P3K. Setelah itu di-cut semua monggo. Tapi harus dianalisa," jelasnya. Misalkan dalam sistem Merdeka Belajar itu satu siswa, rasio gurunya berapa? 

Hal itu akan menjadi starting point kebutuhan. "Sepanjang itu kan memang harus direkrut. Harapan kami, kita mengutamakan dan memprioritaskan yang GTT," jawabnya. Pertama karena dia mempunyai kompetensi yang sudah bisa diukur oleh kepala sekolah. "Kan sifatnya P3K itu kontrak. Nanti kalau tidak memenuhi ya tidak diperpanjang," jawabny.

Ia menjelaskan bahwa kurikulum Merdeka Belajar belum diterapkan di semua kelas. Saat ini baru dicoba di beberapa kelas. "Nah, kalau sudah diterapkan di semua kelas, maka rasio gurunya berapa? Satu guru untuk beberapa siswa? Kalau sudah ketentuannya, maka baru kita lakukan pengurangan atau pembatasan," paparnya.

Maka ketika itu dilakukan, saat ada yang pensiun, maka tidak harus rekrutmen lagi. Sedang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana mengatakan ada 2000 an GTT saat ini yang belum terangkat P3K. Jumlah guru P3K sudah mencapai 900 an.

"Dan memang kalau ada guru pensiun, mengangkat lagi. Tapi jika tidak boleh rekrutmen GTT maka otomatis akan banyak guru yang merangkap. Tapi  gak papa tetap kami efisiensikan, kami fungsikan. Karena apa? L Sekarang dengan Merdeka Belajar ini, tidak harus murid ditungguin terus. Mereka juga bisa belajar sendiri asal guru hanya sebatas memantau," jawab Suwarjana.

Apalagi sekarang itu kan bahan ajar tidak harus guru. Murid juga menjadi bahan ajar. "Mungkin justru gurunya belum pernah punya pengalaman ke Eropa. Tapi muridnya karena ikut orang tuanya pernah di sana, pernah keliling sana. Hal seperti itu yang sekarang dimudahkan oleh seorang guru dalam hal mengajar," kata Pak Jana, panggilan akrabnya.

Maka guru harus kreatif dan harus selalu belajar, perkembangan sebuah zaman. Dikatakan, jumlah guru P3K sekarang sebanyak 900an. "Belum mencapai 1000. Padahal pagunya 1200. 900 an itu baru P3K tahap 1 dan 2. Tahap 3 belum ada SK-nya meski sudah ada penempatannya," jawabnya. SK itu dari pusat dan BPKSDM.

Disebutnya, GTT itu sudah yang sejak lama. Mereka mengisi di sekolah-sekolah yang memang kekurangan guru karena pensiun. "Setiap bulan itu, guru itu pensiun paling sedikit kan 10. Ada guru dan kepala sekolah," katanya. Ditambahkan, jumlah guru PNS banyak di SD karena ada 195 Negeri. Sedang di SMP hanya punya 30. Tapi di SMP jumlah guru dan muridnya pasti banyak. Sylvianita Widyawati

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved