Berita Malang Hari Ini

Pilih Satu SMPN di PPDB Zonasi, Seorang Ibu Menangis Anaknya Tergeser dari SMPN 11 Malang

Seorang ibu menangis saat keluar posko karena anaknya sudah tergeser dari SMPN 11 Kota Malang karena hanya memilih satu SMPN.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/sylvi
Suasana di Posko PPDB di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Selasa (13/6/2023). 

SURYAMALANG.COM, MALANG-Posko PPDB di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang didatangi orangtua calon peserta didik baru (CPDB) jalur zonasi yang di hari kedua, Selasa (13/6/2023).

Seorang ibu menangis saat keluar posko karena anaknya sudah tergeser dari SMPN 11 Kota Malang karena hanya memilih satu SMPN. Padahal sesuai regulasi diperbolehkan untuk memilih tiga SMPN.

Jarak rumahnya di kawasan Kemirahan ke SMPN 11 di JL Ikan Piranha Atas adalah 775 meter.

"Yang daftarkan ayahnya. Tidak memilih SMPN lain karena jauh-jauh dan nanti tidak ada yang mengantarkan karena sama-sama bekerja," jawab ibu itu.

Ia datang ke posko dengan harapan bisa menambah dua pilihan SMPN lain. Tapi pilihan itu sudah final dan tidak bisa ditambahkan lagi. Maka tidak ada pilihan lain mendaftarkan ke SMP swasta. 

Memilih satu SMPN diperkirakan karena percaya diri bakal diterima di sekolah tujuan karena jarak rumah-sekolah relatif dekat. Namun tidak memperkirakan banyak siswa mungkin lebih dekat rumahnya dengan sekolah.

Yang datang ke posko ada Yudi, warga Tanjungrejo Malang. Ia datang bersama anaknya yang ingin merubah pilihan tiga SMPN-nya.

Padahal anaknya merasa tidak memilih sekolah itu. Anaknya dibantu sekolah saat mendaftarkan.

"Saya khawatir diterima di SMPN yang jauh dari rumah. Nanti tidak ada yang mengantarkan atau kalau naik dua kali angkot, biaya besar. Sedang untuk naik ojol juga berat. Ya Allah, berapa sih gaji ayahnya?" jawab dia.

Saat mendaftar di zonasi, tiga SMPN yang dipilih adalah SMPN 30, 15 dan 17. Menurutnya, anaknya saat PPDB jalur prestasi nilai raport tidak lolos di tiga SMPN pilihannya yaitu 6,2 dan 9. Sehingga mencoba jalur zonasi.

"Kalau tadi saat di posko ya katanya sudah final pilihannya," kata dia. Ia mengatakan tahu pilihan sekolah anaknya saat diberitahu kakaknya dan kaget melihat pilihan tiga SMPN anaknya.

Ia tidak ingin kejadian anaknya lain terjadi lagi yaitu kendala transportasi ke sekolah.

"Angkotnya sudah paling pagi jam 06.00 WIB. Tapi karena jauh ya dari rumah sampai sekolah jam 07.15 WIB yang akhirnya kena skorsing sekolah karena sekolah masuk jam 07.00 WIB. Sekarang anak saya tidak sekolah," jawabnya sambil pamitan mau ke SD anaknya kembali.

Kehadiran Posko PPDB di Dikbud Kota Malang selama PPDB zonasi didatangi lebih dari 15 orangtua. 

"Kalau kendala server, hampir dipastikan tidak ada," jawab Muflikh Adhim, Koordinator Posko PPDB Disdikbud Kota Malang pada suryamalang.com terpisah. Namun ada beberapa yang tidak masuk di jalur afirmasi, kepindahan orangtua, nilai rapor itu tidak bisa  mengoperasikan akun di web. Sehingga mereka datang posko. Soal keluhan titik zonasi, tidak ada. 

"Karena mereka telah memasukkan data koordinat ke aplikasi, sehingga muncul alamatnya," jawab dia. PPDB zonasi adalah PPDB terakhir untuk masuk SMPN di Kota Malang. Sedang pagunya adalah 50 persen dari pagu tiap sekolah.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved