Berita Malang Hari Ini

Untung sampai Rp 30 Juta, Generasi Z Kota Malang Tergiur Bisnis Hewan Kurban

Idul Adha menjadi masa panen bagi peternak atau pedagang hewan kurban, seperti sapi, dan kambing.

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Angga Alfarizi (23), pedagang yang memanfaatkan momen Idul Adha. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Idul Adha menjadi masa panen bagi peternak atau pedagang hewan kurban, seperti sapi, dan kambing.

Kandang-kandang untuk penjualan hewan kurban pun bermunculan di pinggiran jalan, termasuk di Kota Malang.

Bisnis hewan kurban juga menggiurkan bagi generasi Z, yaitu generasi yang lahir pada 1997-2012. Banyak anak muda yang memilih menjual hewan kurban.

Tapi, gen Z memiliki cara sendiri dalam mengelola bisnisnya. Gen Z memanfaatkan media sosial (medsos) untuk bersaing dengan penjual atau pedagang hewan kurban di pinggir jalan.

Angga Alfarizi (23) rajin memasarkan hewan kurbannya di Instagram, @tibatibafarm. Angga membuka kandang di Jalan KH Malik Dalam nomor 10.

Kandang tersebut bisa menampung sampai 20 kambing. Ada dua kambing besar yang masing-masing seharga Rp 14 juta dan Rp 16 juta. Sisanya kambing seharga antara Rp 3,7 juta sampai Rp 9 juta.

Menurutnya, jualan secara online sangat menguntungkan dan jangkauannya luas. Sejauh ini mayoritas pelanggan dan pemesan adalah anak muda yang menerima informasi dari medsos.

Angga mengelola perputaran uang sampai Rp 100 juta untuk bisnis. Angga memang tidak memiliki pengalaman atau latar belakang sebagai peternak atau petani.

Angga memiliki ide berdagang hewan kurban ketika melihat teman-temannya menjadi mekelar hewan kurban.

Akhirnya Angga mencoba menjadi makelar hewan kurban pada 2019. Berbrkal modal Rp 5 juta, Angga berani memperdagangkan hewan kurban.

"Saat itu saya foto hewannya, lalu saya jual. Kalau ada yang cocok, lalu saya beli, dan saya antarkan ke pembeli," kata Angga kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (17/6).

Angga mendapat keuntungan sekitar Rp 500.000 per ekor. Pengalaman tahun 2019 itu menjadi titik awal Angga menjalankan usaha hewan kurban.

Pada tahun-tahun berikutnya, Angga mulai membeli hewan kurban dari peternak, lalu menjualnya kembali.

Angga tidak membuka kandang di pinggir jalan seperti pedagang pada umumnya. Angga menaruh hewan kurban dagangannya di kandang yang berlokasi di Jalan KH Malik Dalam nomor 10.

Angga memberi kandangnya 'Farm'. Nama ini muncul tiba-tiba karena pembukaan kandang itu dilakukan secara tiba-tiba.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved