Inflasi Kota Malang pada Juni 2023 Mencapai 0,07 Persen, Terendah Dibanding Kota Lain di Jatim

SURYAMALANG.COM, MALANG - Inflansi Kota Malang pada Juni 2023 mencapai 0,07 persen. Angka inflasi ini terendah dibanding kota lain di Jawa Timur yang menjadi survei Indeks Harga Konsumen (IHK).

Sedangkan inflasi tertinggi diraih oleh Probolinggo mencapai 0,18 persen. Lalu, Kabupaten Sumenep mengalami deflasi -0,42 persen.

Dwi Handayani, Kasi Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang dalam rilis secara daring, Senin (3/7/2023), menyatakan jika pada Juni 2023 ada sejumlah peristiwa penting.

"Seperti adanya Idul Adha pada 29 Juni 2023, membuat harga daging sapi turun," jelas Dwi.

Hal ini karena banyak penyembelihan hewan kurban dan masyarakat banyak mendapatkan pembagian daging.

Selain itu juga ada penurunan harga BBM berdasarkan sumber dari Pertamina. Misalkan Pertamax semula Rp 13.000 per liter menjadi Rp 12.500 per liter. Harga emas dunia juga mengalami penurunan.

Juga adanya Gerakan Pangan Murah (GPM) pada 26-28 Juni 2023 yang diinisiasi Bapenas di 37 provinsi dan di 296 kota dan kabupaten.

Sejumlah komoditas mengalami pergolakan harga yaitu cabai rawit, bawang putih, daging ayam ras dan gula pasir.

"Yang harganya turun seperti tahu mentah, beras, cabai merah, bawang merah," kata dia.

Daging ayam ras dan telur mengalami kenaikkan harga karena terkait harga pakan ternak. Harga telur ayam ras kemarin, Minggu (2/7/2023) sudah mencapai Rp 30.500 per kg.

Sedang harga daging ayam ras pada Juni 2023 mencapai Rp 38.960 per kg. Pada Mei 2023 harganya Rp 37.470 per kg.

"Sedang komoditas penyumbang deflasi lainnya yaitu  ikan tongkol yang diawetkan, udang basah, sawi hijau," jelasnya.

Sementara itu, sektor pendidikan tidak berakibat inflasi.