Tahanan di Polres Banyumas Tewas, Keluarga Tak Boleh Lihat Jenazah, 8 Polisi Terancam Dipidana
Pihak keluarga yang memberanikan diri melihat kondisi jenazah OK mendapati banyaknya luka di tubuh tahanan Polres Banyumas itu.
Sementara kasus ini sempat viral melalui unggahan di Twitter oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) pada Sabtu (15/7/2023).
Dalam unggahannya tersebut, diceritakan bahwa OK sempat ditangkap oleh polisi di rumahnya dan disiarkan oleh salah satu stasiun televisi swasta pada 17 Mei 2023 lalu.
Berdasarkan kronologi yang dituliskan YLBHI, OK disebut tidak melakukan perlawanan dan pihak polisi tidak menunjukkan surat tugas dan identitas ketika menangkap.
Kemudian, saat ditangkap, kondisi tubuh OK masih tanpa luka-luka.
Namun, beberapa saat kemudian, dalam adegan selanjutnya di program salah satu stasiun televisi swasta tersebut, tubuh OK sudah ada luka-luka.
"Namun, pasca keluar dari Polsek Baturraden untuk mencari barang bukti, bahu korban sudah luka-luka," demikian tertulis dalam unggahan YLBHI.
Kemudian, dalam video yang diunggah, ada salah satu anggota polisi yang mengancam OK akan 'membolongi'.
Menurut pemahaman YLBHI, arti kata membolongi yaitu polisi mengancam akan menembak OK.
"Nek ngene carane, tak bolongi (kalau caranya seperti, saya tembak)," kata polisi tersebut.
Singkat cerita, pada 20 Mei 2023, Polsek Baturaden mendatangi keluarga OK untuk memberikan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dan surat penahanan.
Namun, pihak keluarga tidak diperkenankan untuk menjenguk OK selama 20 hari ke depan.
Lalu, pada 2 Juli 2023, keluarga mendapat kabar bahwa OK meninggal dunia di RS Margono Soekarjo.
Hanya saja, saat sampai di rumah sakit, YLBHI menyebut bahwa keluarga korban ditekan polisi.
"Keluarga korban yang dalam kondisi berduka, ditekan oleh kepolisian untuk segera menguburkan korban tanpa membawa pulang dan membuka jenazah," kata YLBHI.
Kendati demikian, keluarga korban terus memaksa agar dapat membawa pulang jenazah OK terlebih dahulu.
Namun, saat membuka kain kafan, tubuh OK disebut dipenuhi luka.
"Saat sampai di rumah, keluarga korban membuka kain kafan dan menemukan tubuh korban yang penuh luka-luka benda tumpul dan benda tajam," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Aksi Kiper Ernando Ari dapat Pujian dari Pelatih Eduardo Perez, Selanjutnya Persebaya Dijamu Persik |
|
|---|
| Respons Bupati Ipuk Terkait Rencana Presiden Prabowo Memperpanjang Rute Whoosh Sampai Banyuwangi |
|
|---|
| PSSI Beri Bocoran Calon Pelatih Timnas Indonesia Senior, Suporter Diminta untuk Bersabar |
|
|---|
| Arema FC Siaga 1: Kemenangan Ganas Persija 3-1 Jadi Alarm Bahaya Jelang Duel Panas di Kanjuruhan |
|
|---|
| Tewas Sambil Memeluk Tumpukan Jerami, Warga Desa Rejoso Blitar Diduga Terkena Serangan Jantung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/ilustrasi-tahanan-tewas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.