Lika-liku Ayah Wiwit, Tukang Ojek Korban PHK Sekolahkan Anak hingga S3 dan Jadi Doktor Termuda

Lika-liku ayah Wiwit, tukang ojek korban PHK sekolahkan anak hingga S3 jadi doktor termuda di umur 25 tahun.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Youtube Tribun Cirebon
Wagiman dan motor bututnya (pojok kanan), Wiwit Nur Hidayah (kiri). Lika-liku ayah Wiwit, tukang ojek korban PHK sekolahkan anak hingga S3 jadi doktor termuda 

Seperti di bagian jok terlihat sudah mulai sobek dan bagian badan motor sudah mengelupas.

"Di musim mudik juga saya dan istri bersama Wiwit yang saat itu masih kecil pernah pulang ke kampung saya di Kebumen," ucapnya.

Wagiman menjelaskan, pekerjaan menjadi tukang ojek bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sekolah anak pada tahun 1999.

Namun, pekerjaan yang diandalkannya itu mulai terasa sepi di tahun 2012.

Transportasi roda dua sudah mulai banyak dimiliki oleh masyarakat.

Wagiman pun akhirnya berpindah pangkalan, semula di kampung halamannya kemudian berpindah ke Pasar Andir Bayongbong hingga kini.

"Kalau sekarang memang terasa begitu beratnya. Tapi ya harus saya tekuni. Karena itu satu pekerjaan dan saya yakin bukan profesi terhina," ucapnya.

"Saya juga sekarang punya tanggung jawab, adiknya Wiwit ini masih kuliah. Alhamdulillah dari jerih payah saya yang begini masih bisa membiayai anak-anak," lanjut Wagiman.

Saat Tribunjabar.id datang, Wiwit Nur Hidayah tidak sedang berada di rumah.

Wiwit sudah kembali ke Bandung untuk menyelesaikan urusannya setelah menyelesaikan pendidikannya.

"Teh Wiwit kemarin berangkat lagi ke Bandung, dipanggil dosennya, mungkin mengurus yang belum selesai," ungkap Wagiman.

Dilansir dari laman resmi Unpad, Wiwit bertekad untuk menjadi seorang ilmuwan dan menyandang empat gelar akademik di usianya yang masih 25 tahun.

Empat gelar tersebut yakni, sarjana farmasi (S.Farm), apoteker (Apt.), magister sains (M.Si.,) dan gelar terakhir yaitu doktor (Dr.)

"Jujur enggak nyangka bisa sampai ke S3, dan bahkan enggak ada bayangan mau jadi doktor," ujar Wiwit.

Sejak kecil, menurut Wagiman, Wiwit memang disekolahkan di sekolah-sekolah favorit tingkat kecamatan hingga kabupaten.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved