Lika-liku Ayah Wiwit, Tukang Ojek Korban PHK Sekolahkan Anak hingga S3 dan Jadi Doktor Termuda

Lika-liku ayah Wiwit, tukang ojek korban PHK sekolahkan anak hingga S3 jadi doktor termuda di umur 25 tahun.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Youtube Tribun Cirebon
Wagiman dan motor bututnya (pojok kanan), Wiwit Nur Hidayah (kiri). Lika-liku ayah Wiwit, tukang ojek korban PHK sekolahkan anak hingga S3 jadi doktor termuda 

Padahal, Wagiman mengakui biaya masuk sekolah favorit tidak sedikit.

“Dulu waktu masuk TK (taman kanak-kanak) di sini, orang-orang bilang anak tukang ojek saja pakai sekolah TK segala,” katanya. 

Tidak lama di sekolah TK, Giman pun menyekolahkan anaknya ke sekolah dasar (SD) yang kebetulan ada di belakang rumahnya.

Meski masuk SD di usia 5 tahun, Wiwit selalu meraih gelar juara di kelasnya hingga lulus.

Itu sebabnya saat akan masuk SMP, sesuai saran guru, Wiwit disekolahkan di SMPN 1 Bayongbong meski tidak jauh dari rumahnya ada sekolah negeri juga. 

Tantangan besar mulai dirasakan Giman dan istri saat Wiwit lulus SMP.

Wiwit yang kala itu jadi salah satu lulusan terbaik di SMPN 1 Bayongbong, disarankan melanjutkan ke SMAN 1 Garut, salah satu SMA favorit di Garut.

“Banyak guru SMP-nya yang bantu. Tapi kalau bantuan sifatnya pribadi saya tolak, kalau bantuan dari pemerintah saya terima,” katanya. 

Giman dan istri sudah sepakat akan mengantarkan kemauan anaknya bersekolah sesuai yang diinginkan, namun, sepakat tidak menerima bantuan yang bersifat pribadi. 

“Kita enggak mau ada utang budi ke orang lain,” kata Tatat, ibu Wiwit

Pasangan suami istri ini menyadari betul menyekolahkan anaknya ke sekolah favorit dengan standar Internasional butuh biaya besar.

Tak ingin mematahkan semangat anak menimba ilmu, mereka pun tetap mengizinkan putrinya sekolah di SMAN 1 Garut dan berhasil lulus memuaskan. 

“Masuk ke Unpad juga lewat jalur prestasi. Hasil tes juga diterima di kampus-kampus lain, tapi akhirnya pilih di Unpad,” katanya. 

Selama menjalani kuliah S-1 di Universitas Padjadjaran, Wiwit mengambil Jurusan Farmasi.

Giman mengaku, saat itu anaknya memang menerima beasiswa dan biaya hidup.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved