Lika-liku Ayah Wiwit, Tukang Ojek Korban PHK Sekolahkan Anak hingga S3 dan Jadi Doktor Termuda

Lika-liku ayah Wiwit, tukang ojek korban PHK sekolahkan anak hingga S3 jadi doktor termuda di umur 25 tahun.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Youtube Tribun Cirebon
Wagiman dan motor bututnya (pojok kanan), Wiwit Nur Hidayah (kiri). Lika-liku ayah Wiwit, tukang ojek korban PHK sekolahkan anak hingga S3 jadi doktor termuda 

Kendati begitu biaya hidup sebesar Rp 600.000 per bulan tidak cukup untuk kebutuhan anaknya yang harus tinggal di kos-kosan daerah Jatinangor.

“Kalau berangkat, dibekelin berapa, terima aja, tidak pernah minta lebih,” kata Tatat menambahkan.

Dengan segala perjuangan, Giman dan istrinya, Tatat berhasil mengantarkan anaknya meraih jenjang S-1.

Kendari begitu perjuangan Giman dan istri mengantar anaknya menimba ilmu belum selesai.

Setelah selesai mengambil jenjang S-1 Farmasi, Wiwit melanjutkan kuliah profesi hingga jadi apoteker. 

Selesai meraih gelar apoteker, Wiwit rupanya belum puas dan melanjutkan ke jenjang S-2 dengan berbekal beasiswa. 

Beasiswa itu didapatkan Wiwit dari prestasinya selama menempuh jenjang S-1 dan profesi.

Bedanya, menurut Giman, nominal beasiswa yang didapat anaknya lebih besar sehingga bebannya sedikit berkurang. 

Tak puas dengan meraih gelar S-2, Wiwit mempersiapkan diri untuk melanjutkan sekolah ke jenjang S-3.

Lagi-lagi lewat jalur beasiswa yang nilainya juga lebih besar hingga Wiwit bisa melakukan penelitian ke Jepang.

“Beasiswanya besar, bisa sampai dua kali ke Jepang, tinggal di sana beberapa bulan, semuanya dibiayai beasiswa,” kata Giman.

Selama anaknya menempuh pendidikan, Giman dan Tatat hanya bisa mendampingi dan berdoa. 

Sebab, mendukung dengan biaya, tentu berat bagi Giman dan Tatat.

Apalagi, anak bungsunya, adik Wiwit bernama Dwi Sekar Pertiwi, juga sudah mulai kuliah di Universitas Padjadjaran. 

Rasa bangga jelas terpancar dari wajah Giman dan Tatat saat Wiwit ternyata berhasil menyelesaikan jenjang S-3. 

Gelar yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan oleh Giman yang seharil-hari cuma jadi tukang ojek

“Saya mah enggak mau apa-apa dari anak-anak, melihat dia (Wiwit) bisa seperti sekarang saja sudah senang banget,” kata Tatat sang ibu berseri-seri.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved