Berita Malang Hari Ini
Penyebab Maling Motor Merajalela di Kota Malang Menurut Psikolog Forensik, Dr Fathul Lubabin Nuqul
Maling motor memakai uang hasil kejahatannya itu untuk pemenuhan gaya hidup seperti judi online, booking prostitusi online, dan minum minuman keras.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pencurian kendaraan bermotor (curanmor) merajalela di Kota Malang, Kini, maling motor bahkan berani beraksi siang hari.
Dosen Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Dr Fathul Lubabin Nuqul SPsi MSi, mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan kejahatan curanmor terus terjadi.
"Kita melihat dari sisi pelakunya dulu. Yang pertama, munculnya kesempatan sehingga timbul niat mencuri. Contohnya, ketika kunci sepeda motor tertinggal dan masih tertancap, hal itu memunculkan motivasi untuk mencuri," ujar Fathul Lubabin Nuqul yang juga Ketua Bidang Pengembangan Keilmuan dan Penelitian Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR-HIMPSI) nya kepada TribunJatim.com, Minggu (3/9/2023).
Kemudian faktor kedua adalah, kesulitan hidup (terhimpit faktor ekonomi) yang tidak diimbangi dengan nilai moral.
"Mereka (pelaku) rata-rata awalnya kesulitan ekonomi berpadu dengan rendahnya nilai moral. Artinya, orang kesulitan ekonomi bukan berarti harus mencuri,"
"Namun ketika nilai moral itu tidak berjalan, akhirnya tindakan mencuri sepeda motor menjadi pilihan karena menguntungkan," ungkapnya.
Kemudian faktor ketiga, untuk pemenuhan gaya hidup (life style).
"Jadi, saat kami bertanya langsung ke pelaku curanmor yang tertangkap, mereka itu mencuri bukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Melainkan, mereka memakai uang hasil kejahatannya itu untuk pemenuhan gaya hidup seperti judi online, booking prostitusi online, dan minum minuman keras," terangnya.
Baca juga: Maling Motor Merajalela di Kota Malang, Parkir Rumah Kos Mahasiswa Cenderung Rawan
Baca juga: Kota Malang Darurat Curanmor, di Kecamatan Lowokwaru Saja Sudah Terjadi 75 Kasus Per September
Kemudian faktor keempat, permintaan pasar akan motor curian masih terus ada.
"Seperti ilmu ekonomi, ada penawaran dan permintaan. Ketika pasar untuk motor curian masih ada, maka pencurian juga tetap akan jalan. Jadi, hulunya alias penadah juga harus kena (ditangkap),"
tambahnya.
Dia juga menambahkan, faktor keamanan dalam mencegah curanmor bukan hanya tugas kepolisian saja. Melainkan, juga tugas semua unsur masyarakat.
"Secara pribadi, saya lebih sepakat memberdayakan tukang parkir, untuk lebih aktif menjaga dan memproteksi sepeda motor yang terparkir. Kemudian yang kedua, membiasakan warga untuk saling tegur sapa dalam menjaga keamanan lingkungan," pungkasnya.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.