Berita Kediri Hari Ini

Air Sumur di Kediri Bisa Menyala, Tim Peneliti ITS Surabaya Melakukan Uji Geolistrik

#KEDIRI - Sumur yang terdampak paling parah milik keluarga Sulastri karena saat airnya diambil kemudian disulut api, airnya terbakar.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yuli A
didik mashudi
Tim peneliti ITS Surabaya melakukan penelitian geolistrik untuk mengetahui penyebab pencemaran sumur warga di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Senin (11/9/2023). 

Sumur yang terdampak paling parah milik keluarga Sulastri karena saat airnya diambil kemudian disulut api, airnya terbakar.

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Tim peneliti dari ITS Surabaya melakukan penelitian dugaan sumur warga tercemar BBM di RT 5/RW 2 Kelurahan Tempurejo Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Senin (11/9/2023).

Tim peneliti sebelumnya melihat kondisi masing-masing sumur warga yang tercemar BBM. Sumur yang diduga tercemar BBM ini lokasinya berada di belakang SPBU Tempurejo Kota Kediri.

Sejauh ini masih belum diketahui penyebab pencemaran karena masih dilakukan penelitian tim ahli dari ITS. 
Untuk mengetahui kandungan minyak pada radius 100 meter dari lokasi SPBU tim peneliti memasang alat uji geolistrik.

Alat geolistrik ini berupa paku logam yang ditancapkan ke dalam tanah. Selanjutnya paku tersebut disambung dengan kabel serta dialiri listrik. 

Uji geolistrik dipasang mulai dari samping kiri SPBU hingga ke belakang ke rumah warga terdampak. Pengujian serupa dilakukan pada sumur warga yang tidak tercemar  sebagai pembandingnya.

Sejauh ini rombongan tim peneliti ITS belum bersedia memberikan penjelasan karena penelitian masih belum selesai.

Sementara sumur yang terdampak paling parah milik keluarga Sulastri karena saat airnya diambil kemudian disulut api, airnya terbakar.

Sedangkan sumur warga lainnya sejauh ini masih sebatas berbau minyak dan terlihat warna pelangi di permukaan air yang tercemar. Saat digunakan untuk mandi airnya juga menjadi licin.

Sebelumnya  tim dari Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri telah membawa sampel air berwarna kehitaman untuk diteliti di laboratorium ITS. 

Hasil sementara dari sampel air yang diteliti ITS, ditemukan adanya kandungan petrolium hidrokarbon dengan kandungan yang berbeda di masing-masing sumur warga.

Masyarakat dihimbau tidak menggunakan air yang tercemar untuk memasak dan mandi. Sebagai gantinya setiap hari tim dari DLHKP akan mengisi tandon di depan rumah warga pada pagi dan sore. 

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan kedatangan tim peneliti ITS Surabaya bekerja sama dengan Pemkot Kediri.

Sebelumnya tim ITS telah melakukan uji sampling kandungan air pada sumur warga terdampak. Untuk memastikan dilakukan lagi penelitian melalui uji  geolistrik.

"Uji geolistrik ini untuk mencari potensi terjadinya pencemaran sumur," jelasnya.

Tim ITS saat masih mendalami untuk menemukan potensi sumber terjadinya pencemaran. Setelah ketemu sumber penyebab pencemaran akan ditentukan apakah akan ditutup atau diperbaiki.

Setelah uji geolistrik akan dilakukan serangkaian uji lagi untuk memastikan  sumber penyebab terjadinya pencemaran.
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved