Berita Surabaya Hari Ini
Profil Susanto Dokter Gadungan di Surabaya Tipu 7 RS, Grogi Saat Operasi dan Pernah Jadi Dirut
Intip profil Susanto dokter gadungan di Surabaya tipu 7 RS, grogi saat operasi dan pernah jadi dirut.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, - Inilah profil Susanto dokter gadungan di Surabaya yang sudah menipu 7 rumah sakit atau institusi.
Dari profil Susanto, dokter gadungan yang kepergok setelah 2 tahun menyamar itu memakai identitas dokter lain.
Itu sebabnya, Susanto sempat grogi ketika benar-benar harus melakukan operasi caesar di salah satu rumah sakit.
Aksi tipu-tipu Susanto bermula saat RS PHC di Surabaya membuka lowongan kerja secara online dua tahun lalu.
Susanto yang seorang lulusan SMA tertarik mendaftar meski tak memenuhi kualifikasi dan nekat mengisi formulir pendaftaran lalu mencari identitas dokter dari Facebook.
Hingga akhirnya, Susanto menemukan dokter bernama Anggi Yurikno yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Klarifikasi Tokopedia Setelah Viral Paket iPhone 13 Isinya Batu, Customer Kaget Komplainnya Ditolak
Susanto kemudian mencuri semua identitas dokter Anggi Yurikno untuk digunakannya melamar kerja.
Hasilnya, Susanto diterima kerja di PT PHC meski menggunakan dokumen fiktif atau palsu.
"Terdakwa pakai nama saya untuk bekerja sebagai dokter," ujar Anggi Yurikno, Senin (11/9/2023).
Lantas seperti apa profil Susanto?
Sebelum tertangkap, Susanto sempat beroperasi di dua rumah sakit di Sangatta, Kutai Timur, pada 2011 lalu.
Hal ini diketahui setelah tim Reskrim Polres Kutim menemui orang tua Susanto di Grobongan, Jawa Tengah.
Dari sinilah terungkap Susanto pernah menyamar sebagai dokter di beberapa Rumah Sakit wilayah Jawa dan Kalimantan.
Kasat Reskrim Polres Kutim kala itu, AKP Sugeng Subagyo menjelaskan tim bersama tersangka berangkat ke Yogyakarta, 23 Maret 2011.
Setibanya di Yogyakarta, tim langsung menuju Temanggung.
Baca juga: Laporan KDRT Mega Disetop Polisi Sebelum Ibu Muda Dibunuh Suami, Kompolnas Minta Penyidik Diperiksa
Artikel TribunKaltim.co 'Susanto Jadi Dokter Gadungan, Beraksi di 2 Rumah Sakit di Kutai Timur'.

Saat dilakukan pengecekan di RS Gunung Sawo, tersangka pernah bekerja selama 2 bulan yaitu Februari sampai April 2008.
Setelah dari Temanggung, tim bergerak ke Semarang menuju ke Dusun Kawu, Desa Tunggulrejo, Kecamatan Gabus untuk mencari rumah orang tua tersangka.
Menurut orang tuanya, Susanto menuntut ilmu di SDN Tunggulrejo 1, SMP Negeri Gabus 1, dan SMAN 1 Martoyudan Magelang tahun 1999.
Setelah itu tim bergerak ke rumah mantan istrinya, Siti Masrotun yang dinikahi tahun 2003 dan telah memiliki anak perempuan berumur 4 tahun.
Dari keterangan Siti, pada tanggal 8 November 2008, Susanto pamit ke Surabaya untuk seminar.
Setelah itu tidak ada berita tentang Susanto lagi.
Dari hasil penelurusan ke Yayasan RS Habibullah di Jalan Raya Tahunan, Kecamatan Gabus, Grobogan, diketahui Susanto pernah diangkat sebagai Dirut tahun 2008.
Setelah itu Susanto pamit ke Surabaya, dan tidak muncul lagi.
Selain itu, Susanto juga merangkap sebagai dokter di Puskesmas Gabus Jalan Raya Sulursari, Kecamatan Gabus, Grobogan pada tahun 2006 selama sekitar 1 tahun.
Sedangkan di PMI Grobogan, jabatan Susanto adalah Kepala UTD selama 3 tahun dari tahun 2006-2008.
Di tiga tempat di Grobogan, tersangka memakai nama dokter Susanto.
Setelah masa kerja di tiga RS berakhir, Susanto pergi ke Kalimantan Selatan untuk bekerja sebagai Dokter Obgin di RS Pahlawan Medical Center, Kandangan.
Baru 5 hari bertugas, identitas palsu Susanto terungkap sebab ketahuan grogi dan hampir salah saat penanganan operasi caesar.
Selanjutnya Susanto dilaporkan oleh Direktur RS tersebut.
Kemudian Susanto diproses pidana oleh Polsek Kota Kandangan dan dijatuhi vonis oleh PN Kandangan selama 20 bulan.
Selain itu, Susanto juga pernah bertugas di RS Gunung Sawo Temanggung.
Bila ditambahkan dengan dua rumah sakit yang dibobol Susanto di Sangatta, Kutai Timur, Rumah Sakit Sangatta Occupational Health Center (SOHC) dan Rumah Sakit Prima Sangatta, total sudah ada tujuh institusi yang diketahui pernah dibobolnya.
Bahkan saat itu polisi menduga, Susanto juga berencana melakukan aksi serupa di Palangkaraya karena telah ada KTP setempat atas namanya.
Kini kecurangan Susanto terungkap dan kasus dokter gadungan itu sekarang sedang bergulir di meja hijau.
Beberapa pegawai RS PHC Surabaya termasuk dokter Anggi Yurikno sudah dimintai keterangan untuk memperkuat dakwaan Susanto.
Perbuatan terdakwa Susanto diketahui melanggar Pasal 378.
Direktur Utama PT PHC, dokter Subardjo mengaku telah kecolongan.
Bahkan, sebelum kasus ini terungkap Susanto rencananya akan mendapat kontrak kerja selama 7,5 tahun.
Kendati tertipu, dokter Subardjo memastikan tidak ada pasien yang menjadi korban.
"Dia tugas sebagai dokter umum di klinik OHiH (Cepu)" ungkap Subardjo.
"Melayani tes kesehatan pekerja Pertamina sebelum kerja" imbuhnya.
"Tugasnya hanya mengecek kesehatan pekerja, bukan memberi resep obat," ujarnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
profil Susanto dokter gadungan di Surabaya
profil Susanto
Susanto
dokter gadungan
RS PHC di Surabaya
Anggi Yurikno
suryamalang
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.