Update Situasi Konflik Pulau Rempang Sampai Disorot Media Asing, Polisi Disebut Tangkap 43 Orang

Update situasi konflik Pulau Rempang sampai disorot media asing, polisi disebut tangkap 43 orang.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
TribunBatam.id/Aminudin-ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/Spt.(Teguh Prihatna) Via Kompas.com
Herman meminta bantuan anaknya jadi korban gas air mata yang dibawa angin masuk lewat jendela kamar (kanan). Update situasi konflik Pulau Rempang sampai disorot media asing, polisi disebut tangkap 43 orang 

Artikel TribunPekanbaru 'Satuan Brimob Polda Riau Kirim 200 Personel BKO ke Rempang'.

3. Layanan Kesehatan dan Pendidikan Dihentikan

Warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, mengeluhkan berhentinya layanan kesehatan dan pendidikan untuk mereka. 

Layanan publik itu disebut sudah berhenti sejak akhir Agustus 2023.

“Jujur kami kecewa dengan Pemeritah, dengan alasan relokasi, layanan pendidikan dan kesehatan perlahan dihentikan sejak akhir agustus kemarin,” kata Zuki warga Pulau Rempang kepada Kompas.com, Kamis (14/9/2023) malam.

Zuki menilai cara ini merupakan bentuk pengusiran paksa agar warga Pulau Rempang mau pindah.

Tokoh Melayu Kepulauan Riau Azlaini mengatakan, sejak akhir Agustus 2023, Badan Pengusahaan Batam sudah coba masuk ke Pulau Rempang untuk memasang patok lahan.

Kendati demikian, hingga kini belum ada kejelasan soal relokasi untuk warga Pulau Rempang.

Infrastuktur di tempat tinggal baru warga yang akan dipindahkan disebutnya belum ada.

“5.000 orang ini akan terus hidup dan dimana mereka akan tinggal?” tanya Azlaini.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Promosi, dan Protokol Badan Pengusahaan Batam Ariastuty Sirait membantah ada penghentian fasilitas publik untuk warga Pulau Rempang.

“Jadi sampai saat ini proses layanan pendidikan dan kesehatan dipastikan tetap tersedia dan terlayani bagi warga kita yang terdampak PSN (proyek strategis nasional) ini,” tegas Ariastuty.

Pernyataan senada juga diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatikan Pemerintah Kota Batam Batam Rudi Panjaitan.

Dia mengklain, hingga saat ini layanan pendidikan dan kesehatan masih berlangsung.

“Kami pastikan saat upaya dialogis bersama warga dan tim terpadu, saat dan sesudah relokasi dipastikan layanan pendidikan dan kesehatan tersedia bagi warga kita, pulau Rempang tersebut,” tegas Rudi.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved