Berita Malang Hari Ini

Jelang Pilpres dan Pileg, Dispendukcapik Layani Cetak KTP di Desa

inas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Malang terus mengenjot pelayanannya terutama terkait pembuatan KTP.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: rahadian bagus priambodo
imam taufiq
Shirot Azis, Sekdin Dispendukcapil Kabupaten Malang memantau pelayanan di kantornya. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Malang terus mengenjot pelayanannya terutama terkait pembuatan KTP. Sebab, kurang tiga bulan lagi akan berlangsung pelaksanaan Pilpres dan Pileg sehingga jangan sampai ada warga yang tidak bisa menyampaikan hak pilihnya karena hanya tak punya KTP.

Makanya, terkait pelayanan KTP itu, Dispendukcapil bukan cuma memberikan pelayanan di kantornya namun juga membikin terobosan. Ia makin mendekatkan pelayanan ke warga seperti keliling dengan mendatangi rumah warga, yang belum ber-KTP. Juga mendatangi sekolah-sekolah, untuk menjaring para pelajar yang berusia 17 tahun saat Pilpres dan Pileg yang akan dilakukan pada 14 Februari 2024 mendatang.

Termasuk juga, membuka pelayanan massal ke desa-desa yang jumlah warganya masih banyak belum punya KTP sehingga dilakukan pembuatan KTP di tempat atau di balai desa itu.


"Memang, pelayanan pembuatan KTP itu kami bagi beberapa tim, agar bisa menjangkau ke sasaran karena masih banyak yang belum punya KTP. Bahkan, dalam sehari saja, jumlah orang yang mengurus KTP masih cukup banyak di kantor itu atau di atas 800 orang," kata Shirot Azis, Sekretaris Dinas Dispendukcapil, Selasa (24/10/2023).


Tingginya pemohon kepengrusan KTP itu, dia contohkan naik turunnya. Seperti pada Senin kemarin, (23/10/2023), orang yang mengurus KTP ke kantor Dispendukcapil dalam sehari sekitar 890 lembar. Lalu sehari sebelumnya, itu sebanyak 818 KTP, bahkan hari Kamis (19/102023) lalu, itu malah lebih banyak lagi karena yang dilayani sebanyak 974 KTP.

"Hari ini juga, jumlahnya juga hampir segitu (berkisar sekitar 800 KTP," ujarnya


Selain melayani di kantor, Dispendukcapil juga turun ke desa-desa, terutama desa yang penduduknya masih banyak yang belum punya KTP. Seperti ke Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit beberapa hari lalu. Ternyata, diluar perkiraan petugas, jumlah warganya yang belum ber-KTP ada 350 orang sehingga pelayanan dimaksimal, yakni mulai pukul 08.00 WIB dan berakhir sampai pukul 15.30 WIB.

"Akhirnya, pembuatan KTP sebanyak 350 orang itu langsung selesai hari itu juga karena Dispendulcapil menyiapkan tiga mesin cetak sekaligus," ungkapnya.

Selain di desa yang tergolong pelosok seperti Desa Majangtengah, Dispendukcapil juga menyisir desa-desa lainnya. Seperti dua desa yang ada di Kecamatan Poncokusumo dan meyalani sekitar 400 orang. Makanya, Shirot membuka pintu lebar-lebar buat kepala desa yang minta dilayani pembuatan KTP massal.

Bahkan, bukan cuma pelayanan massal, Dispendukcapil juga seringkali melayani perorangan, dengan mendatangi ke rumahnya masing-masing. Itu karena si pemohon itu sedang sakit dan tak bisa jalan.

"Kami juga menemukan ada beberapa orang di desa-desa pinggiran itu, yang sampai usia 50 tahun atau 60 tahun belum pernah punya KTP sehingga langsung kami buatkan saat itu juga. Tujuan kami mengenjot pelayanan ini agar semua warga yang sudah punya hak memilih pada Pilpres atau Pileg nanti bisa datang ke TPS," pungkasnya.(fiq)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved