Berita Surabaya Hari Ini
Awalnya, Eko Londo atau Eko Tralala Menyebut Diri Eko Handai Taulan Hawai Five O John Aloha
Awalnya, Eko Londo atau Eko Tralala memberi embel-embel namanya dengan Eko Handai Taulan Hawai Five O John Aloha.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
Tahun 1980-an, Eko pun memberanikan diri melamar menjadi anggota Srimulat
Saat itu Srimulat sudah mulai disebut-sebut sebagai grup lawak paling tenar, tetapi masih terbatas pentas di Surabaya dan Jawa Timur saja dan belum melebarkan sayapnya ke Solo, Semarang, maupun Jakarta.
Pada saat itu Teguh (pendiri Srimulat) menolaknya dengan halus karena pada saat itu pelawak Srimulat terkenal dengan wajahnya yang kurang ganteng semua.
Hal ini disebabkan meskipun asli Surabaya, Eko memang mempunyai darah Belanda. Ibunya, Andreana Helena Kohen, adalah nonik Belanda, putri seorang tentara kolonial yang bertugas di Surabaya.
Eko sudah pernah ikut main ludruk bersama Jalal (pelawak) dan juga dengan Cak Tohir yang membentuk Ludruk Gelora 10 November.
Tapi karena sangat inginnya ia bergabung dengan Srimulat, ia tak kekurangan akal. Ia terus main ludruk dari satu pentas ke pentas lain.
Selain itu kelucuannya ia juga muncul di panggung, mulai acara Agustusan di kampung-kampung hingga ke restoran mewah maupun hotel atas inisiatif pengusaha maupun pejabat.
Di situlah nama Eko mulai dikenal. Dia pun sedikit memberi embel-embel namanya dengan sebutan Eko Handai Taulan Hawai Five O John Aloha.
Julukan itu muncul begitu saja. Khusus yang Aloha, karena ia sering diminta pentas di Restoran Aloha.
Namun lagi-lagi pria yang kini suka pakai udheng itu belum puas, meski sudah mulai dikenal. Ia tetap ingin gabung dengan Srimulat.
Dia pun terus belajar dan mendekati para anggota Srimulat, sampai pada akhirnya pada 1984 ia diterima.
Begitu bergabung, ayah enam anak dan kakek empat cucu tersebut mendapat permintaan pentas yang terus mengalir bak air bah.
Nyaris tak ada hari tanpa ada orang atau instansi yang memakai jasanya. Karena mulai kebanjiran order, Srimulat pun menggagas ekspansi gedung ke Solo, Semarang, dan Jakarta.
Sebelum 1989 Eko lebih banyak melawak lewat TVRI.
Karena nama julukannya terlalu panjang, maka orang TVRI pun memberinya julukan baru: Eko Tralala.
| JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
|
|---|
| Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
|
|---|
| Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
|
|---|
| Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
|
|---|
| Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Seniman-Heri-Suryanto-alias-Cak-Suro.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.