Berita Surabaya Hari Ini

11 Remaja Dipaksa Rawat Orang Gila, Awalnya Mereka Diduga hendak Tawuran di Surabaya

#SURABAYA - Sebanyak 6 orang lainnya mendapat tindak lanjut di Polsek Bubutan karena kedapatan membawa senjata tajam.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yuli A
bobby c koloway
Sebanyak 11 remaja di Surabaya diamankan petugas karena kedapatan akan melakukan tawuran. Mereka mendapatkan sanksi untuk merawat Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sebanyak 11 remaja dipaksa merawat Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Awalnya, mereka diamankan karena diduga akan tawuran. Pengamanan ini merupakan buah kerjasama antara kepolisian bersama Satpol-PP Surabaya. Polsek Bubutan mengamankan 17 remaja yang hendak tawuran di kawasan Jalan Kalibutuh Surabaya.

Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser mejelaskan bahwa 11 remaja tersebut menjadi bagian di antara 17 orang yang diamankan. Sebanyak 6 orang lainnya mendapat tindak lanjut di Polsek Bubutan karena kedapatan membawa senjata tajam.

“Benar, kami menerima 11 remaja yang mana sembilan dari mereka ternyata masih di bawah umur dan beberapa dari mereka masih duduk di bangku sekolah, ada pula yang putus sekolah,” kata Fikser dikonfirmasi Minggu (26/11/2023).

Fikser mengatakan, Satpol PP Kota Surabaya lantas menggandeng Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A-PPKB) Kota Surabaya untuk melakukan pendataan serta outreach. Ini untuk memastikan status masing-masing remaja, terutama bagi yang masih sekolah.

“Kami datangkan DP3A-PPKB untuk melakukan pendampingan dan pendataan. Sebab, beberapa dari mereka ada yang putus sekolah untuk kita beri penanganan juga,” katanya.

Fikser berharap kejadian serupa tak terulang. Pihaknya menggandeng masyarakat, terutama orang tua untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas remaja di malam hari.

"Pembatasan jam malam juga dilakukan untuk mengantisipasi tindak kejahatan di malam hari. Serta memberikan rasa aman nyaman bagi warga kota Surabaya sehingga warga dapat melakukan istirahat di malam hari,” ujar dia.

Tim Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tutik Maiwati mengatakan, remaja hasil penjangkauan tersebut menjalani sanksi sosial dengan dikirim ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih. Liponsos Keputih merupakan tempat rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), yang di antaranya ODGJ.

Di tempat ini, ada ratusan penghuni berstatus ODGJ. Dengan dikirim ke Liponsos, para remaja akan ikut merawat para ODGJ tersebut.

“Sesuai arahan dari Pak Kasatpol PP, kami tim PMKS melakukan pendampingan kepada mereka untuk menjalani 'wisata' ke Liponsos,” kata Tutik.

Sama halnya seperti yang telah dilakukan anak-anak penjangkauan sebelumnya, kesebelas remaja tersebut akan melakukan aktivitas layaknya petugas di Liponsos. “Mereka akan memandikan dan memakaikan baju ODGJ, menjemur pakaian para ODGJ, serta membersihkan area Liponsos juga,” ujarnya.

Setelah menjalani sanksi sosial wisata ke Liponsos, kesebelas remaja itu dijemput oleh pihak keluarga di kantor Satpol PP Surabaya. Selanjutnya, mereka beserta orang tua juga diminta menyampaikan komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan serupa melalui sebuah surat pernyataan.

Secara humanis, Satpol PP Kota Surabaya terus mengedukasi anak-anak yang terjaring razia agar tidak mengulangi perbuatan tersebut. Selain itu pula, Satpol PP Kota Surabaya juga menghimbau kepada para orang tua agar lebih memperhatikan anak-anak mereka agar tidak keluar saat larut malam. 


Caption:

Sebanyak 11 remaja di Surabaya diamankan petugas karena kedapatan akan melakukan tawuran. Mereka mendapatkan sanksi untuk merawat Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved